33. YuWin

1.3K 128 41
                                    


Warning  :  Warning : typo's, bahasa campur aduk, fiksi, gaje, chapter panjang.

" Winwinie, ayo bangun!. " Suara berat namun terdengar halus di telinga itu menggema di sebuah kamar yang sudah terang benerang di terpa cahaya matahari.

Sang pemilik nama masih memejamkan matanya dan menyelami alam mimpi. Meskipun dia sedikit terusik dengan suara itu, ia tetap saja tidur. Hanya sesekali bergerak tak nyaman. Tidurnya berubah-ubah dari miring ke kiri berganti menjadi miring ke kanan.

Bibir merah muda nya mengerucut tanpa sadar. Membuat sosok yang hendak membangunkan nya itu gemas dengan tingkah nya. Karena hanya dengan suara pria manisnya itu tidak mau bangun Yuta memutuskan untuk menarik lembut kedua tangannya sampai sang empu terduduk dalam keadaan setengah sadar.

" Euung~ . " Lenguhan itu keluar dengan sendirinya dari mulut yang lebih muda.

Bukannya bangun karena merasa tak nyaman, Winwin malah melingkarkan tangannya di pinggang Yuta lalu menyandarkan kepalanya di dada si dominan.

" Bangun piyak nya lion!. " Ujar Yuta sembari menjauhkan kepala Winwin dari dadanya dan menopang tubuh yang agak lebih tinggi darinya itu tepat di bagian tengkuk.

Cubitan gemas ia layangkan pada ujung hidung Winwin sampai sang empu merengek.

" Jangan di ganggu~ aku ngantuk~ . " Rengek Winwin sembari menepis tangan Yuta dari hidungnya.

" Bangun Winnie, udah pagi loh. Kamu gak lapar?. " Tanya Yuta, tangannya merengkuh tubuh Winwin supaya menempel lagi padanya.

" Hmm?. " Mata sayu itu terbuka perlahan.

" Tidur terus, gak laper?. " Ulang Yuta.

" Laper~ . "

Yuta terkekeh pelan ia mengacak surai lembut Winwin. Yang di perlakukan demikian tersenyum sambil memejamkan mata, tampak menikmati rasa menyenangkan saat rambutnya di sentuh tangan Yuta.

" Makanannya mana?. " Tanya Winwin.

" Mandi dulu. Aku tadi ke sini bawa Tiramisu, takoyaki, strawberry, sama hot pot. " Jawab Yuta.

" Jinjja?!. " Pekik Winwin dengan senangnya.

" Iya, makanannya ada di ruang makan semua. Mandi sana, terus langsung makan. " Ujar Yuta.

Baru saja Winwin hendak bangkit, namun sebuah tangan menahannya dengan lingkaran di pinggangnya. Winwin berusaha melepas kedua tangan itu dia benar-benar ingin segera makan sekarang, tapi tangan Yuta masih menahannya.

" Lepas hyung!. Aku mau mandi!. " Yuta tak menjawab, pemuda berdarah Jepang itu mengetuk bibir Winwin dengan jari telunjuknya.

Winwin memiringkan kepalanya bingung, ayolah dia sudah sangat ingin makan dan kekasih nya ini malah memberi kode yang harus ia tebak dengan perut kosong begini!. Winwin kan jadi semakin tidak paham.

" Apa? Aku gak paham, hyung!. " Kesal Winwin.

" Hahaha, kiyowo!. Masa begini saja tidak paham. Morning kiss nya mana?. " Yuta terkekeh geli.

" Ah, aku lupa!. "

Cup!

Satu kecupan pelan mendarat di bibir Yuta, saat Winwin akan menjauhkan wajahnya tiba-tiba Yuta menahan tengkuknya dan malah berbalik menciumnya.

Sesudah pagutan lembut itu terlepas, Winwin menutupi wajahnya yang mulai memerah karena malu. Sementara Yuta tersenyum sambil mengelus kepala Winwin.

" Tidak jadi mandi?. Atau yang tadi mau di lanjutkan?. " Goda Yuta.

Winwin menggeleng buru-buru, dia segera berlari kecil menuju kamar mandi. Sebelum dirinya nanti semakin di goda habis-habisan oleh si prince Osaka.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang