41. Taeil's Birthday

1.2K 93 24
                                    

Warning  :  Warning : typo's, bahasa campur aduk, fiksi, gaje, chapter panjang.

Lapar di saat yang tidak tepat terkadang membuat Doyoung agak ragu untuk makan saat itu juga. Seperti sekarang, ia lapar tengah malam, sedangkan Taeil masih terlelap di ranjangnya. Ah, jam tidur hyung nya itu memang panjang sekali.

Karena malas untuk keluar dan memasak Doyoung memilih makan sereal, ia mengambil susu dari kulkas lalu ia taruh di meja. Yang merepotkan adalah wadah serealnya yang besar dan berisik. Tapi karena lapar ini sudah terlalu menyiksa jadi Doyoung tetap nekat ingin makan sereal.

Bungkus sereal yang ia bawa bersuara cukup nyaring, hingga Doyoung berkali-kali menengok kebelakang memeriksa apa Taeil terbangun.

" Ssssttttt!. Diam jangan berisik!. " Bisik Doyoung pada bungkusan besar serealnya.

Sreekk!

Bungkusan itu terbuka menghasilkan suara berisik di tengah keheningan kamar. Doyoung menatap kesal bungkusan itu, ia merasa terkhianati padahal Doyoung sudah mencoba agar sebisa mungkin tidak membuat suara gaduh.

" Doyoungie, kenapa berisik sekali?. Ini sudah malam, ayo tidur!. " Taeil terbangun.

Doyoung tidak menjawab dia hanya mengangguk, lalu menutup dan mengembalikan sereal nya ke tempat semula. Mood nya memburuk, dia tidak jadi makan di saat anaknya sedang berdemo meminta makanan.

Setelah membereskan semuanya Doyoung kembali membaringkan dirinya di ranjang, ia tidur membelakangi Taeil. Yang lebih tua menghela nafas berat, dia duduk lalu menatap punggung Doyoung lekat.

Kekasih manisnya ini pasti lapar di saat tengah malam lagi. Dia memang sering mengalami itu, tapi lebih banyak di tahan supaya tak mengganggu Taeil.

Tanpa basa basi Taeil turun dari ranjang lalu keluar kamar. Doyoung menoleh menatap Taeil yang sudah pergi dengan penasaran.

' Mungkin Taeil hyung ingin minum. ' batin Doyoung.

Karena sudah terlanjur mengantuk Doyoung akhirnya tertidur. Belum sampai lima belas menit dia tidur, alam bawah sadarnya kembali terganggu kali ini oleh ayah dari calon anaknya.

" Wae?. " Tanya Doyoung dengan mata menyipit.

" Bangun sebentar, makanlah dulu!. " Ujar Taeil.

Doyoung yang mendengar kata makan langsung membuka matanya. Tidur sama sekali tak membantu nya untuk menghilangkan rasa lapar.

Taeil tertawa pelan melihat Doyoung bangun dan duduk dengan cepat. Dia mengelus pipi yang kian hari makin berisi itu. Mengecup sudut bibir nya sekilas agar Doyoung benar-benar terbangun.

" Ini. " Sepiring nasi goreng berbau harum, Taeil taruh di pangkuan Doyoung.

" Makannya pelan-pelan, nanti tersedak. " Doyoung mengucapkan terimakasih lalu menyantap nasi goreng itu dengan cepat, membuat Taeil gemas dengan cara makannya yang agak berantakan.

" Tapi hyung mengantuk, kalau aku makan pelan pasti hyung terganggu. " Jawab Doyoung dengan pipi menggembung penuh nasi.

" Aku sudah tidak mengantuk, tidak apa makanlah perlahan. " Member tertua di NCT itu mengacak gemas surai Doyoung.

Si kelinci menurut, ia makan lebih hati-hati dan perlahan. Susu vanilla yang Taeil buat membuat dirinya ingin cepat-cepat tidur dengan nyenyak karena kenyang.

Beberapa saat berlalu Taeil masih memandangi Doyoung yang baru menghabiskan setengah nasi goreng di piringnya. Taeil memang memasak agak banyak karena si bumil pasti sangat lapar. Tapi sekarang dia malah sudah mengantuk dan mulai mengunyah makanannya lambat.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang