17. Doyoung's Birthday

2.3K 181 21
                                    

Warning : Warning : typo's, bahasa campur aduk, fiksi, gaje, chapter panjang.

Matahari sudah terbit menggantikan bulan dan bintang di langit. Hari pun telah berganti dari minggu menjadi senin.

Dorm 127 menjadi salah satu tempat yang masih sepi di jam enam pagi. Penghuninya masih terlelap di alam mimpi.

KAMAR ILYOUNG
Ruangan yang menjadi tempat nyaman untuk tidur pasangan berbeda umur itu masihlah rapi, dengan dua pemiliknya yang berada di ranjang. Jendela kamar tertutup, menghalangi lebih banyak sinar matahari untuk masuk.

Sosok yang lebih muda terbangun, ia sempat mengerjap beberapa kali agar matanya terbiasa dengan keadaan kamar mereka. Sosok itu adalah Kim Doyoung yang akan segera berganti marga menjadi Moon. Doyoung menggeliat perlahan, membuat Taeil ikut terbangun.

" Pagi, bunny!. Pagi, baby!. " Sapa Taeil sebelum mencium dahi dan mengusap perut Doyoung.

" Pagi juga, daddy!. " Doyoung menirukan suara anak kecil dengan gummy smile nya.

" Happy Birthday, Doyoung. Maaf telat mengucapkan aku ketiduran kemarin. "

" Terimakasih, hyung mau mengucapkan saja aku sudah senang. Kita jalan-jalan ya hari ini?. "

" Apapun yang kamu mau, sayang. " Ujar Taeil lembut.

Doyoung merubah posisi nya menjadi duduk, tangan kanan nya mengelus perutnya yang semakin terasa membuncit. Lagipula umur kandungannya sudah hampir satu bulan, kurang lima hari lagi kalau tidak salah.

" Ingin sesuatu?. " Taeil juga mengelus tempat calon bayinya dengan sayang.

" Belum, mungkin nanti. " Doyoung turun dari tempat tidur untuk melipat selimut dan menata kasur dibantu Taeil tentunya.

Sreekk

Suara gorden yang disibak memenuhi kamar, matahari juga mulai menerangi ruangan yabg semula gelap. Pemilik ruangan, masuk ke kamar mandi. Mandi berdua tidak akan menghabiskan banyak waktu, itu lah yang ada di pikiran mereka.

DAPUR
" Johnny!. "

Keributan apa yang terjadi di dapur dorm 127?. Ten sedang memasak dengan Taeyong, Winwin di sana. Oknum yang namanya di sebut oleh Taeyong tengah minum jus anggur di kulkas.

" What?. "

" Ten butuh bantuan mu. " Ujar Taeyong yang fokus dengan daging mentah di depannya.

" Bantu aku membuat ini!. " Perintah Ten.

Tangan pemuda Thailand itu terkena adonan tepung. Johnny malah mengambil sedikit adonan yang akan di buat kue itu hingga mengenai pucuk hidung Ten.

" Ya! Tuangkan saja airnya!. " Marah nya.

" Hahaha, kamu terlihat jauh lebih cantik dengan tepung nya. "

" Kau mengejekku?. " Ten mengusapkan tangannya yang penuh adonan tepung ke pipi Johnny.

Terjadilah aksi saling lempar tepung antara Johnny dan Ten. Keduanya jadi serba putih dari wajah, baju bahkan rambut. Puncaknya ketika Johnny sengaja melempar tepung kering ke Ten. Berhasil mengenai mata si pemuda Thailand.

" Ah, mataku... " Lirih Ten sambil mengucek matanya.

" Maaf, aku tidak sengaja. Sini!. " Di pegang nya wajah Ten, lalu meniup bagian mata agar bisa melihat lagi.

" Perih?. " Ten mengangguk, matanya terasa sakit.

Johnny menuntun Ten ke wastafel dapur, membasuh wajah cantik kekasihnya dengan air bersih.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang