12

3.6K 573 44
                                    



Irene memperhatikan anak tunggalnya yang terlihat sedikit enggan menghabiskan makanan yang ada di piringnya itu.



" Kenapa?"


Junghwan mengangkat kepalanya dan menatap ibunya yang baru saja bertanya itu.



" Ma?"


" Iya? Kamu kenapa? Mikirin apa?" Tanya Irene beruntun.


" Mama nggak bisa bujuk tante Jisoo biar ngebatalin perceraiannya?" Tanya Junghwan membuat Irene menatap sang anak sendu.



" Maunya gitu. Tapi Jisoo terlanjur kecewa banget sama kamu. Anaknya sakit ampe nggak makan 2hari. Kalo Junkyu kenapa-napa gimana? Dia takut, jangan sampe setelah dia kehilangan suaminya, dia kehilangan anaknya juga." Ujar Irene sembari memperhatikan raut bersalah Junghwan.



" Jujur mama juga kecewa banget sama kamu. Mama marah banget sama kamu. Selama ini kamu selalu bikin mama papa bangga. Kamu anak yang baik dan juga dewasa. Tapi kenapa kamu malah jadi begini?"


Junghwan menghela nafas lelah.



" Ma. Junghwan baru kelas 2 SMA. Bahkan Junghwan belum pernah berpacaran. Menurut mama ya gimana perasaan aku tiba-tiba di paksa nikah sama orang yang nggak aku kenal? Langsung nikah loh ini, nggak jodoh-jodohan dulu."



Irene menatap anaknya simpatik. Awalnya Irene juga menolak keinginan Sehun untuk menikahkan anaknya yang masih berumur 17tahun itu. Tapi setelah tau orang yang akan di nikahkan sama Junghwan itu Junkyu, Irene jadi berubah fikiran karna dari dulu ia ingin anaknya berjodoh dengan anaknya Jisoo yang menurutnya sangat manis dan baik hati.



" Mas Suho takut anak kesayangannya jatuh ke orang yang salah Ju. Dia mau kamu yang ngejaga Junkyu. Dia mau kamu dan Junkyu yang ngelanjutin perusahaan yang udah susah payah di bangunnya karna kamu anak papa. Mas Suho udah anggap papa kamu sebagai adik kandungnya sendiri."



Junghwan mengangguk. Dia udah tau itu. Yang tadi itu hanya sedikit protokol pembelaan diri dasar agar tak melulu di salahkan.



" Tapi kenapa kamu tiba-tiba nggak pengen cerai gini? Bukannya seharusnya kamu itu seneng? Kan kamu yang paling nggak setuju sama pernikahan ini? Apa karna papa ngancem kamu?"



Junghwan menggeleng. Mamanya memang tidak tau masalah hutang nyawanya Junghwan kepada papanya Junkyu. Bahkan Junghwan hampir kecelakaan saja tidak ada yang tau, karna ayahnya meminta Junghwan untuk tutup mulut atas permintaan dari almarhum papanya Junkyu.



" Enggak kok ma."



" Trus kenapa kamu jadi nggak pengen cerai?" Tanya Irene dengan wajah mengernyit.


" Junghwan udah mikirin semuanya ma. Junghwan egois. Padahal Junkyu udah banget baik sama Junghwan."



Junghwan berbohong, padahal alasan sebenarnya adalah ia yang merasa bersalah karna ternyata papa Junkyulah yang pernah menyelamatkan nyawanya. Junghwan hanya merasa berhutang nyawa dan merasa wajib untuk memenuhi keinginan terakhir si paman baik untuk menjaga anak tunggalnya.




Irene mengangguk paham.




" Syukurlah kalau kamu sadar."



Keduanya kini saling berdiam diri. Berkecamuk dengan fikiran masing-masing sembari menghabiskan makanan yang tersisa.


Irene sengaja mengunjungi anaknya saat mendengar kalau Junghwan tiba-tiba menolak perceraiannya. Awalnya wanita separuh baya itu ikut marah dan kecewa saat tau kelakuan sang anak kesayangan. Tapi demi mendengar Junghwan sendiri yang menolak perceraian itu, Irene menyempatkan diri untuk mengunjungi anaknya yang sedang di asingkan sang suami.



Fool | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang