Junkyu yang hendak membawakan susu coklat itu ke kamar Junghwan jadi berbelok ke ruang utama saat melihat Junghwan sedang duduk di sofa menonton tv dengan wajah bosan.
" Tumben nonton?" Tanya Junkyu sembari menaruh gelas besar itu di depan Junghwan lalu menaruh nampannya di bawah meja dan ikut duduk di sebelah Junghwan membuat pemuda itu menggeser kedudukannya karna Jaraknya dan Junkyu terlalu dekat.
Junkyu menatap tv layar datar di depannya yang menayangkan salah satu serial action netflix yang dulu sudah pernah di tontonnya.
" Ju?" Panggil Junkyu sembari menoel lengan Junghwan. Junghwan menoleh dengan tatapan malas.
" Minum susunya. Bukan dancow kok. Ku bikinin susu Lmen biar badan kamu makin gede." Ujar Junkyu yang langsung di balas dengusan Junghwan.
Junkyu tertawa pelan melihat reaksi Junghwan lalu meraih salah satu toples cemilan yang ada di meja lalu memeluknya sembari menonton tv yang di depannya.
" Ini ntar tokoh utamanya bakalan ma-"
" Gausah spoiler."
" Eh iya maap."
Junghwan kembali acuh lalu menatap televisinya. Terlihat sangat tidak menikmati tontonan di depannya itu. Tapi entah kenapa dia masih bertahan disana.
" Ju?" Panggil Junkyu lagi sembari tangannya menyodorkan cemilan popcorn karamel ke mulut Junghwan.
Junghwan menoleh dengan tatapan marah lalu menepis tangan Junkyu.
" Gausah ganggu bisa nggak?" Ujar Junghwan tajam membuat Junkyu cemberut dan memakan popcorn itu.
" Ju?"
Junghwan sama sekali tak bergeming.
" Besok ku bawain catatan sama tugas-tugas kamu ya? Biar ntar nggak numpuk."
Junghwan masih diam.
" Kalo kamu kesusahan, ku bantuin deh bikin tugasnya. Nilai kamu banyak yang kosong Ju. Ya ya?"
" Gausah." Jawab Junghwan sembari meraih toples keripik kentang.
" Ju. Jangan gini dong. Tadi aja Pak Yoshi ampe ngedata semua guru mata pelajaran buat nanyain nilai sama perkembangan belajarnya kamu."
Junghwan memakan cemilannya malas, masih menatap hampa tv layar lebar di depannya itu.
" Pak Yoshi ampe mau kasih surat panggilan buat mama papa Ju."
Junghwan langsung menoleh dan menatap Junkyu yang juga menatapnya.
" Trus?"
" Ya aku halangin. Aku takut mama papa tau kamu-"
" Kenapa di halangin? Biarin aja. Biar mama papa tau. Kamu juga kan yang minta sama Pak Hanbin biar mama papa nggak dateng ke sekolah waktu saya mau di skors?"
" Aku cuma nggak mau papa mama sedih Ju."
" Emang mereka mikirin gimana perasaan saya?"
Junkyu menatap Junghwan yang menatapnya dengan tatapan dingin.
" Saya rajin belajar buat apa? Toh mau saya pinter atau bego sekalipun status saya tetap jadi suami kamu. Saya nggak akan bisa memilih apa yang saya mau."
Junkyu terdiam, baru kali ini Junghwan mengungkapkan isi hatinya.
" Saya harus urus kamu, jagain kamu. Sekarang itu yang semua orang mau dari saya."
Junkyu menunduk.
" Bahkan saya nggak pernah pacaran sebelumnya. Tapi sekarang saya udah berstatus jadi suami orang. Orang yang nggak saya kenal." Junghwan mendengus, menaruh asal keripik kentangnya.
" Meskipun papa kamu udah banyak berjasa buat keluarga saya, jangan harap saya bisa nerima kamu begitu aja." Tandas Junghwan lalu bangkit berdiri hendak meninggalkan Junkyu yang tampak menatapnya dengan tatapan tak terbaca.
" Aku tidur di kamar kamu."
Ucapan Junkyu membuat Junghwan menghentikan langkahnya. Junghwan mendengus.
" Dasar gila." Decih Junghwan lalu melanjutkan langkahnya.
" So Junghwan aku serius!"
Junkyu langsung berdiri dan mengejar Junghwan.
" Kalo kita nggak kenal sebelumnya, apa salahnya untuk saling mengenal satu sama lain sekarang?" Ujar Junkyu saat ia berhasil menahan lengan Junghwan.
Junghwan menatap tangan Junkyu yang berada di lengannya.
" Lepas. Nggak penting buat mengenal kamu." Ujar Junghwan sembari berusaha melepaskan cengkraman Junkyu.
" Ju. Please! Kita udah resmi nikah Ju. Kalau kamu begini terus kapan perang dingin ini bakalan berakhir." Ujar Junkyu yang kini kembali mengikuti langkah Junghwan menaiki tangga.
Junghwan mengabaikan Junkyu yang terus mengikutinya.
" Aku minta maaf udah bikin kamu menderita gini Ju. Aku janji nggak akan renggut kebebasan kamu. Kamu tau kan aku nggak pernah larang-larang kamu mau ngapain aja?"
" Kamu emang ngga ada hak buat larang-larang saya." Ujar Junghwan sembari membuka pintu kamarnya.
Junkyu ikut menerobos masuk dan kembali meraih jemari Junghwan dan menggenggamnya membuat Junghwan terpaksa berbalik.
" Setidaknya kasih aku kesempatan Ju. Semuanya nggak akan seburuk yang kamu fikirkan." Ujar Junkyu menatap iris coklat terang suaminya itu.
" Hidup saya udah hancur gara-gara kamu."
" Nggak Ju. Kamu nggak akan hancur." Ujar Junkyu sembari meremas jemari Junghwan yang ada di genggamannya tapi Junghwan segera merenggut lepas tangannya.
" Pergi. Jangan sampe saya bersikap kasar sama kamu." Ujar Junghwan dingin. Junkyu berusaha menggapai tangan Junghwan tapi Junghwan menjauhkan tangannya.
" Junghwan.."
" Jangan sampe saya kasarin kamu. Keluar sekarang!"
Junkyu menatap Junghwan dengan tatapan hampa.
" Keluar! Kamu denger nggak saya bilang apa?!"
Junghwan mendorong tubuh Junkyu hingga pemuda itu terjajar 2 langkah ke belakang.
" Pergi! Jangan pernah masuk ke kamar ini lagi!"
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Fool | Hwankyu ✔
FanfictionWelcome to: 9th My Kyuhwan Fanfict " Fool" Start : 2 januari 2021 End : 8 februari 2021