13

3.6K 601 68
                                    





" So Junghwan! Sini!"


Junghwan mengernyit bingung saat melihat Park Jihoon, si guru bahasa melambai-lambai memanggilnya di area parkir guru. Saat panggilan yang kedua kalinya, Junghwan akhirnya memutuskan untuk menghampiri gurunya itu.


" Iya ada apa pak?" Tanya Junghwan sopan.

" Bisa tolongin bapak nggak?" Tanya Jihoon.

" Tolongin apa ya pak?"

" Tolong kasihin ini ke Pak Junkyu ya Ju. Bapak tadi lupa ngasih punyanya dia. Hampir aja ke bawa."

Jihoon menyodorkan powerbank tipis berwarna putih ke Junghwan yang langsung di terima pemuda itu.

" Pak Junkyu masih ada di kantor guru kok. Kamu cari aja dia disana. Makasi ya Ju. Bapak lagi buru-buru soalnya." Ujar Jihoon lagi. Junghwan mengangguk.

" Yaudah pak. Saya ke pak Junkyunya dulu." Pamit Junghwan dan langsung berbalik pergi meninggalkan kawasan parkir guru setelah Jihoon mengucapkan terimakasih kepadanya.

Junghwan menyusuri koridor sekolah yang sudah benar-benar sepi itu. Hanya beberapa siswa yang tampak masih berada di lingkungan sekolah, entah itu hanya menyendiri untuk memanfaatkan wifi sekolah atau menunggui temannya yang sedang melakukan piket.

Junghwan melongokkan kepalanya melihat ke dalam ruangan para guru itu dan melihat seseorang di deretan meja paling belakang yang tengah menelungkupkan kepalanya di antara tumpukan kertas yang bertebaran.

Junghwan langsung masuk ke dalam ruangan besar itu dan melangkah menuju ke meja belakang, tempat dimana Junkyu berada.

Sesampainya di meja Junkyu, Junghwan langsung menaruh powerbank itu di dekat kepala Junkyu yang terlihat tengah tertidur berbantalkan lengannya lalu berniat untuk segera pergi tanpa membangunkan Junkyu terlebih dahulu.

Junghwan hendak melangkahkan kakinya meninggalkan Junkyu, tapi detik itu juga fikirannya langsung berubah, membuat pemuda itu kini kembali berbalik dan menarik kursi Jihoon dan menaruhnya di sebelah kursi Junkyu. Pemuda berbadan tegap itu kini duduk disana sembari mengamati wajah Junkyu yang sedang tertidur.


" Bisa-bisanya tidur disini. Kalo tiba-tiba kebangun disini tengah malem kan ngga lucu." Monolog Junghwan menatap wajah super manis istrinya itu. Jika di fikiran Junkyu, Junghwan adalah mantan suaminya. Beda lagi bagi Junghwan, Junkyu itu tetap istrinya. Karna Junghwan nggak akan mau bercerai sama Junkyu. Gara-gara Junghwan Junkyu harus kehilangan ayahnya. Junghwan bertekad akan membalas perbuatan baik papanya Junkyu dengan menjaga anak semata wayangnya ini.



Junghwan memperhatikan kertas-kertas yang bertebaran di meja Junkyu yang sebagian di himpit oleh pemuda itu. Junghwan mengambil salah satu kertas dan memperhatikan isinya. Ternyata Junkyu sedang memeriksa kertas quiz kelas 10.


Junghwan mengambil kertas lain yang berisi laporan praktek laboratorium kelasnya.


" Kenapa nggak di kerjain di rumah aja sih?" Monolog Junghwan lagi lalu mulai mengumpulkan kertas-kertas itu berdasarkan jenisnya, berhati-hati mengambil kertas yang terhimpit di bawah lengan Junkyu.


Junghwan memperhatikan kertas quiz yang sebagian telah di nilai oleh istrinya itu. Junghwan melirik pulpen yang ada di genggaman Junkyu lalu dengan hati-hati Junghwan mengambil pulpen itu. Dan setelahnya pemuda itu kini mulai sibuk mengkoreksi hasil quiz dan memberikan point skor.


Sesekali Junghwan memperhatikan Junkyu yang masih tertidur dengan nyenyak, lalu tersenyum lembut dan mengusap pelan rambut halus istrinya itu sebelum kembali mengkoreksi hasil quiz biologi itu.


Fool | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang