2. Penerimaan karyawan

7.8K 1.2K 187
                                    

Istighfar dulu ayok gaessss, sholawat jangan lupa oke. Baru dua part udah 1k+ pembacanya wadidaw😍

Tembusin 300 komen bisa gak nih? Btw yang nanya ini konfliknya gimana? Konfliknya sama seperti FG pertama. No ribet no nangis bombay palingan nangis bahagia terharu dan auah gitu pokoknya.

Oh iya btw karena cerita Bagas itu Ramadhan, mungkin aku akan lanjutin Satria, Kemal, dan Wawan nanti. Jangan lupa mampir ya😍

1

2

3

Cekidot....

•••

"Pintu gue harganya lima juta, gaji lo perbulan udah gue naikin jadi enam juga. Bulan ini gue potong, gaji lo sisa lima ratus!" kata Zaid sambil tersenyum bahagia.

Satria melongo, what?? Pintu saja tidak rusak dan ia harus mengganti?

"Loh loh! Kok gitu? Kan pintunya gak rusak bos! Mana motonnya banyak pula!" protes Satria tak terima.

"Eh lo gak denger pintu gue meraung-raung menahan sakit? Lo sakit aja biayanya mahal yakali pintu gue kaga!" jawab Zaid santai.

Mereka berdua berbicara di dalam ruangan Zaid. Hanya berdua, empat mata tidak ada siapapun. Cemiwiw banget.

Tak lama kemudian, suara ketokan pintu terdengar. Terlihat Legi yang mengintip, wajahnya dilekatkan dengan kaca pintu membuat lubang hidung Legi menjadi membahana.

"Bos, ada orang daftar kerja. Dia ad–!"

"Dia waras?" tanya Zaid pada Legi. Legi menggeleng dan saat itulah Zaid mengembangkan senyumnya.

"DITERIMA!" teriaknya.

Legi sudah menduga hal tersebut, oke biarkan bosnya ini mewawancarai karyawan barunya yang gila.

•••

Zaid melongo melihat karyawannya, baju kemeja ketat tapi gayanya gemulai. Ini bukan gila tapi bencong!

"Em apa bapak perlu layanan gratis? Saya bis–!"

"Cukup-cukup! Kamu ke sini mau ngelamara kerja di bagian mana? Apa kelebihanmu?" tanya Zaid bingung.

Muka? Boleh, lumayan ganteng yang didukung oleh kulit putihnya. Berotot juga karena ia menggunakan kemeja ketat tapi kok gayanya mirip bencong 88 yang pernah Zaid liat di persimpangan lampu merah.

"Saya bisa membuat anda puas!" jawabnya dengan bibir yang digigit sedikit membuat Zaid merinding.

"Puas? Puas apa?" ucap Zaid bingung.

Pria gemulai itu berdiri dari duduknya dan langsung berjalan ke arah Zaid. Zaid membelalakkan matanya, celana ketat pria itu menjeplak di bagian selangkangan.

APA ITU???

Zaid menelan ludahnya dengan susah payah. Mengapa matanya menjadi salfok.

Apa itu joni?

Mengingat perihal tentang joni, ia malah teringat dengan anaknya yang selalu cepat menangkap perihal buruk siapa lagi kalau bukan Zaira.

Flasback

"NAK! ZAIRA!!" pekik Zaid yang baru saja pulang dari kerja.

Tak ada jawaban dari panggilan Zaid terhadap anaknya tetapi ia mendengar suara tawa Zaira di ruang keluarga.

"Ayok Zairot! Pijit Om yang bener!" suruh Bagas pada Zaira.

Zaira menurut, ia memijit kaki Bagas dan terus naik hingga.

Family Gaje III - Ending [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang