Bismillah ayo kita istighfar, sholawat jangan lupa. Gak lama lagi puasa dong 🥰 semoga puasa kali ini engga kayak puasa tahun kemaren. Aamiin
1
2
3
Cekidot.
•••
Malam harinya pukul tujuh malam selepas sholat isya, Zaid baru saja pulang. Hari yang melelahkan karena ia harus lembur untuk mengurus semua berkas untuk miting besok.
Di depan pintu rumah Zaid berdiri sekarang.
"Assalamu'alaikum," teriak Zaid memanggil istrinya untuk membukakan pintu karena pintu tersebut dikunci dan Zaid lupa membawa kunci cadangan.
Lima menit, sepuluh menit. Zaid menghentakkan sebelah kakinya karena tak sabar.
"Astagfirullah, pasti selai olai nanas istriku lagi banyak di telinga sampai gak kedengeran."
Zaid menghela nafasnya pelan dan bersiap untuk menggedor dengan kekuatan penuh.
"Semoga besok gak ganti pintu karena pintu nya rusak, aamiin!" Zaid berdoa terlebih dahulu agar pintu depannya tidak rusak lagi.
"Bismillah," ucap Zaid.
Zaid mengambil ancang-ancang. Menghirup nafas dalam dan..
"Mas, ngapain?"
Suara Shira membuatnya kaget hingga kepalanya membentur pintu, Zaira yang melihat kelakuan Zaid hanya tertawa.
"Papa kenapa?" tanyanya heran melihat tingkah Zaid yang semakin hari semakin aneh.
Zaid memegang kepalanya, menggosok pelan untuk menghilangkan rasa sakit. Zaid menunduk dan menatap putrinya yang berdiri di samping Shira.
"Gapapa Zaira, cuma otak Papa kegeser dikit."
Zaira mengangguk pelan, " Otak itu apa? Papa punya otak?" tanya Zaira karena gadis kecil itu belum pernah mendengar kata otak.
Zaid menelan ludahnya,menahan rasa emosinya yang menggebu.
"Kalian dari mana? Tumben malem gini keluar?" tanya Zaid, mengalihkan pertanyaan Zaira.
"Shira tiba-tiba kepengen makan mangga, kemaren liat ada toko buah yang baru buka di depan komplek. Makanya pergi beli dulu," jawab Shira.
Zaid mengangguk paham, " Ayang lemaknya nambah? Kok perutnya makin gede?" tanya Zaid lagi, baru sadar bahwa perut istrinya sedikit membuncit.
Shira menggeleng," Engga kok sama aja, Mas salah liat kali."
Zaid setuju, mungkin ia hanya berhalusinasi karena terlalu capek.
"Yaudah ayok masuk, buka pintunya Ayang!" suruh Zaid. Shira menurut. Shira mengambil kunci rumah yang ada di dalam dompet kecilnya dan segera membuka pintu.
Zaid mengambil alih mangga dan beberapa buah lainnya yang dipegang oleh Shira. Dan mereka pun masuk ke dalam rumah.
•••
Setelah Zaid selesai mandi dan makan malam, mareka bertiga kini berkumpul dan duduk di ruang keluarga sembari menonton TV.
Zaid melihat Zaira yang sedari tadi hendak roll depan, tetapi karena tidak bisa Zaira hanya menunggingkan pantatnya ke arah Zaid.
"Gedenya jadi atlet nih anak," ujar Zaid sambil terkekeh.
Tak lama, suara Firhan dan Aisyah terdengar masuk ke dalam rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Gaje III - Ending [ End ]
HumorZaira sudah mulai besar dan tumbuh menjadi gadis lucu yang cantik, tapi sayang sekali ia dikerumuni dengan tiga pria tak berotak. "Mau dong di sapa Zaira, saya lagi hamil nih!" "ZAIROT! SINI ZAIROT!" pekik Bagas Zaira yang berumur 3 tahun pun berja...