24. USG

3.8K 844 46
                                    

Bismillah dobel up, niatnya tripel. Bisa gak kira-kira? Jangan lupa sholawat dan istighfar 🥰

1

2

3

Cekidot...

•••

7 bulan kemudian...

Hari demi hari berlalu, Zaira sudah berumur empat tahun lebih dan tentunya kandungan Shira semakin membesar.

Hari ini adalah hari dimana mereka akan pergi ke dokter kandungan, Zaid sudah bersiap begitupula dengan Shira dan anak mereka.

"Ayang udah siap?" teriak Zaid yang baru saja mengeluarkan mobilnya.

Zaid berjalan masuk ke dalam rumah menuju kamar, sambil membawa tas hitam kecil yang berisikan buku ibu hamil.

"Sayang," panggil Zaid pada istrinya saat ia sudah berada di depan pintu.

"Sebentar ya Mas, lagi pakein Zaira jilbab."

Shira memasangkan anaknya jilbab, diajarkan menggunakan jilbab sejak kecil agar Zaira sudah terbiasa dan kebiasaan tersebut akan ia bawa hingga ia besar.

"Oke sudah," ucap Shira.

Zaid langsung menggendong Zaira, "Papa kita mau kemana?" tanya Zaira heran karena memang sebelumnya ia tidak pernah diajak oleh Zaid dan Shira saat pergi ke dokter kandungan.

Tetapi karena usia kandungan Shira sudah memasuki bulan ke-7 yang artinya wajah anak mereka serta jenis kelamin sang buah hati sudah terlihat.

Zaid menunjuk dengan jarinya ke arah perut Shira, " Mau liat dede di perut Mama, Zaira mau liat gak?"

Zaira langsung mengangguk senang, " Yeyy liat dede. Tapi emang bisa?" tanyanya heran.

"Bisa, dokter punya alat ajaib! Bisa liat dede di dalam perut Mama!" ucap Zaid kepada Zaira sambil mereka berjalan ke depan menuju mobil.

Zaira berpikir, " Perut Mama mau di belah?"

Shira yang mendengar langsung beristighfar, jangan sampai seperti itu. Suatu anugerah bagi perempuan adalah hamil dan suatu keberuntungan bisa melahirkan secara normal. Karena perjuangan melahirkan normal dan operasi cesar itu berbeda.

"Ya engga Zaira, liat aja nanti ya!" jawab Zaid cepat.

Zaid membuka pintu untuk Shira dan Zaira masuk. Saat sudah memastikan  anak dan istrinya duduk dengan nyaman di kursi samping pengemudi, Zaid segera berjalan menuju pintu mobil yang satunya dan masuk ke dalam mobil.

Zaid menghidupkan mobilnya, ia melihat sekilas Zaira yang mengelus perut Shira dengan lembut. Zaira akan menjadi kakak yang sangat sayang kepada adiknya. Zaid percaya akan hal itu.

Dan setelah itu mereka bertiga pun pergi ke dokter kandungan.

Seketika Zaid teringat dengan kejadian dimana Bagas yang terkunci di dalam mobil.

Flasback

"ASTAGFIRULLAH! LAAILAAHA! ABANG!!"

Bagas berteriak keras seperti orang kerasukan. Tapi Zaid tidak kunjung keluar, Bagas melihat kesekitar dan ia terpandang dengan seseorang yang berpakaian lusuh.

Bagas pikir awalnya itu adalah orang yang kurang mampu, Bagas berteriak sekuat tenaga dan berhasil! Orang itu menoleh!

Dengan berpakaian yang lusuh, rambut yang acak-acakan ia menghampiri Bagas yang berada di dalam mobil.

Family Gaje III - Ending [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang