26. Shira kenapa?

3.7K 815 60
                                    

Bismillah ayok semangat 4 chapture lagi🥰 istigfar jangan lupa dan sholawat 😍

1

2

3

Cekidot...

•••

Zaid yang sedang mengambilkan buah untuk istrinya tiba-tiba saja jatuh terpeleset karena lantai yang licin terkena air.

Piring yang Zaid pegang tadinya jatuh ke lantai dan pecah. Zaid terduduk, ia merasakan pantatnya menjadi rata.

Pecahan piring bersebaran, Zaid segera bangkit dan menghampiri istrinya karena takut Shira terkena pecahan piring tersebut.

Namun bodohnya Zaid adalah ia berjalan tidak dengan hati-hati sehingga,

"SHIRAAA!!"

"Mas!!"

Zaid berteriak saat pecahan kaca masuk dan melukai telapak kakinya. Zaid melompat kesakitan hingga akhirnya  ia terduduk di lantai.

Shira langsung menghampiri suaminya dan melihat keadaaan Zaid dengan cemas.

"Astagfirullah Mas! Jalan tu pakai mata Mas, hati-hati lain kali. Tuhkan jadi kek gini!" omel Shira marah.

Zaid yang mencoba menahan rasa sakit pada kakinya menjawab perkataan istrinya itu.

"Jalan pake kaki sayang, gak bisa pake mata!" jelas Zaid.

Shira menghela nafasnya sabar, lihatlah! Disaat kondisinya sedang seperti ini masih saja Zaid membenarkan perkataan Shira yang menurutnya salah.

"Jadi gimana ini? Kaca yang masuk gede pula, Mas ih bikin Shira khawatir aja!"

Shira bingung, ia memegang pecahan kaca tersebut dan mencoba mencabutnya. Zaid merintih kesakitan.

"AKHH! SAYANG SAKIT PELAN-PELAN YANG!"

Firhan dan yang lain mendengar teriakan Zaid lagi seketika terdiam di tempat, padahal mereka sedikit lagi sampai di dapur untuk melihat mengapa Zaid berteriak seperti itu.

Aisyah menatap suaminya, sedangkan Firhan senyum tidak jelas.

"Kok mereka ngelakuinnya di dapur? Apa tidak malu?" tanya Firhan heran. Pikirannya sudah berkeliaran kemana-mana.

Pasti Shira di atas terus agresif!

Firhan memegang tangan Aisyah dan berniat mengajak istrinya itu pulang. Firhan pikir anaknya itu sedang terluka atau ada sesuatu yang membahayakan tetapi ternyata mereka sedang aduhai.

"Ayah! Anak kita itu teriak, ayok liat!" ucap Aisyah heran karena Firhan hendak membawanya pergi.

Firhan menatap Aisyah dengan tatapan kesal, istrinya ini seperti tidak ingat waktu mereka baru menikah dulu.

"Bunda, mereka sedang melakukan aksi bercocok tanam. Udahlah jangan diganggu!"

Bahas melongo saat Firhan berkata seperti itu, tidak munafik tapi memang benar otaknya langsung bisa berpikir apa yang dimaksud bercocok tanam oleh ayahnya.

Kampret, soal ginian aja lancar jaya. Coba soal tugas sekolah. Ngerti engga puyeng iya.

"Ayah ih! Gak mungkinlah mereka kek gitu, ayo liat. Bunda yakin Zaid pasti kenapa-napa!" Aisyah menarik tangan suaminya tetapi karena tenaga Firhan lebih besar ujung-ujungnya malah Aisyah yang tertarik dan mereka pun dalam posisi berpelukan.

Bagas hanya bisa diam, meratapi nasib. Terlebih ia masih mendengar teriakan abangnya dengan keras.

"SAYANG IH! PELAN-PELAN, SINI AKU AJA! KAMU YANG NGELAKUIN SAKIT LOH!"

Family Gaje III - Ending [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang