27. Nama Zaid Junior

4K 812 58
                                    

Bismillah yok semangat 3 chapture lagi end🥰 sholawat dah istighfar jangan lupa ya❤

1

2

3

Cekidot....

•••

Setelah hari demi hari tidak bisa bergerak dari tempat tidur karena luka di kaki Zaid akibat pecahan kaca itu ternyata lumayan dalam akhirnya luka itu sembuh.

Kembali pada pekerjaan yang tadinya diurus oleh Wawan dan Legi, terlebih perusahaan yang kemarin mendapatkan sedikit masalah. Namun akhirnya semua kembali berjalan normal.

Dan tak terasa kandungan Shira sudah besar, berumur sembilan bulan yang artinya kehadiran sang jagoan tinggal menghitung hari.

Zaid duduk di sofa luar ruang kerjanya, ia terpaksa harus bekerja dan meninggalkan Shira di rumah. Zaid sebenarnya tak percaya pada adiknya, tapi karena Aisyah juga ikut andil menjaga Shira membuat Zaid tak punya alasan untuk tetap berada di rumah dan membiarkan masalah kantornya diselesaikan oleh Legi.

Hadeh! Padahal pengennya Legi yang stres.

"Lo mikirin apaan?" tanya Legi tiba-tiba membuat Zaid kaget. Legi duduk di samping sepupunya itu sambil menatap kertas panjang yang berada di tangan Zaid.

Zaid menghela nafas, tidak seperti Zaira yang dulunya langsung terpikir akan nama bocah itu. Kini Zaid bimbang apa nama yang bagus untuk anak laki-lakinya ini.

"Gue mau pilihin nama buat Zaid junior, tapi bingung soalnya semuanya bagus. Atau gue kasih nama Zaid Junior Ibrahim? Keren gak?"

Legi menepuk kening Zaid pelan, " Jangan! Nama Zaid itu bisa membuat kegesrekan di otak anak lo nanti! Udah ada bukti real bahwa nama Zaid itu tidak bagus," jelas Legi yang diangguki oleh Zaid.

"Loh! Lo ngina gue? Secara gak langsung lo bilang gue gesrek dong?" tanya Zaid yang baru paham akan perkataan Legi.

Legi menggeleng, ia tidak menghina. Hanya membicarakan soal fakta.

" Tapi gue bener gak?" tanya Legi dan Zaid kembali mengangguk dengan polosnya.

Zaid kembali frustasi, dokter sudah mempertimbangkan kelahiran Zaid junior sekitar hari Kamis atau jum'at. Dan sampai saat ini Zaid masih plin-plan soal nama.

"Apa gue kasih nama semuanya aja ya? Gue gak bisa pilih kasih , semua namanya bagus Gi!" keluh Zaid.

Legi mengangguk paham, mungkin perkataan Zaid benar.

"Emangnya berapa nama yang ada di daftar?"

Zaid menunjukkan deretah kertas putih tersebut pada Legi, " Dua ratus nama, tapi apa gak kepanjangan buat anak gue?"

Legi tersenyum frustasi, ia menggertakkan giginya geram. Ingin sekali menebas kepada Zaid dan membenarkan posisi otaknya saat ini.

Disela percakapan Legi dan Zaid yang meresahkan itu, Kemal dan Satria yang baru saja ke luar dari ruangannya menatap Zaid dan Legi bingung. Mereka berjalan mendekati Zaid dan Legi sembari berbincang.

"Sat, mereka ngomongin apaan?" tanya Kemal kepo.

Satria mengedikkan bahunya, ia juga kepo dengan pembahasan yang terlihat menyenangkan itu.

"Jadi anakku ini namanya siapa? Masa gak ada nama?"

Satria dan Kemal duduk di depan sofa tepat di hadapan Zaid. " Siapa yang gak ada nama?" tanya Kemal akhirnya.

Zaid menatap Kemal dan Satria dengan penuh harap. " BangSat! BangKe! Siapa nama anak gue?"

Kemal dan Satria mendadak diam, saling menatap. Kenapa Zaid bertanya pada mereka padahalkan ayahnya itu dirinya sendiri!

Family Gaje III - Ending [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang