14. Petugas pajak

3.3K 814 33
                                    

Ayok istighfar gaes, sholawat jangan lupa. Maaf baru muncul😭😭. Jangan lupa promosiin ke temen kalian ya 🥰

1

2

3

Cekidot...

•••

Suara ketokan pintu rumah Zaid terdengar, Bagas yang kala itu sedang di rumah Zaid langsung pergi keluar rumah dan melihat.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum,"

Bagas mempercepat langkahnya hingga sekarang ia sudah berada di balik pintu.

"Waalaikumsalam," jawab Bagas membalas salam dari seseorang itu.

Bagas memegang knop pintu dan membuka pintu tersebut. Bagas melihat orang yang sekarang berada di depannya, menatap Bagas dengan ekspresi datar.

"Nyari siapa?" tanya Bagas padanya.

Orang tersebut berdiri kaku, padahal seharusnya ia santai saja. Apa karena wajah Bagas menakutkan? Masa? Memang sih perubahan wajahnya dulu dan sekarang sangat berbeda.

"Nyari Ustaz Zaid dek, ada? Atau masih bikin anak?" tanya orang itu grogi. Bagas terdiam, ia seketika merasa dejavu.

"Ustadz Zaid ada?"

"Ada, di kamarnya. Lagi bikin anak. Kenapa?"

Bagas tersenyum miring, ia baru ingat kalau orang yang ada di depannya ini sama dengan orang yang dulu.

"Oalah, engga kok. Anaknya yang kemaren dibikin udah keluar, udah berubah jadi manusia mini. Bisa gerak pula si mini," jawab Bagas tak lupa dengan senyum ramah di akhir katanya.

Orang tersebut hanya mengangguk pelan, untung saja percakapan itu berakhir dengan normal.

Zaid yang telah siap berjalan menuju teras, ia melihat Bagas yang berdiri tepat di depan pintu.

"Siapa Gas?" tanya Zaid pada adiknya.

Bagas menoleh dan menatap Zaid. Seketika ia langsung memejamkan mata dan menghalangi matanya dengan tangan agar tidak melihat wajah Zaid.

"Ya Allah," ucap Bagas sambil mengedipkan matanya berkali-kali.

Kening Zaid mengerut, tapi tidak lama. Setelah itu ia tersenyum sambil menaikan alisnya.

"Kenapa? Abang gantengnya menyilaukan?" tanya Zaid sambil tersenyum malu.

Bagas menggeleng, " Tolong itu jidatnya ditutup. Terlalu luas,"

Seketika ekspresi Zaid yang awalnya tersenyum dengan hati berbunga-bunga berubah menjadi kecut.

"Gak Abang kasih uang nanti kamu!" ancam Zaid pada Bagas.

Zaid pun berjalan ke teras dan berbicara dengan seseorang di luar. Bagas menunjukkan senyum smirk miliknya.

Bodoamat, kan ada Ayah yang minta ke Abang. Terus Ayah kasih ke Bagas.

•••

Zaid telah sampai di tempat ceramahnya kali ini. Kata orang yang menjemputnya, ada tamu spesial yang akan hadir.

"Tamu spesialnya itu siapa ya?" tanya Zaid kepo.

"Petugas pajak Pak," jawabnya. Zaid melongo.

Lah? Ngapain coba petugas pajak jadi tamu spesial di acara ceramahnya kali ini?

Zaid menggeleng heran, tapi ya lihat saja nanti apa fungsi dari tukang pajak di acara ceramah kali ini.

Tema ceramah Zaid kali ini adalah ' hutang harus dibayar '

Family Gaje III - Ending [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang