Bismillah ayok kita istigfar dan jangan lupa Sholawat ya bagi yang muslim🥰🥰
1
2
3
Cekidot...
•••
Keesokan harinya...
"Ayang ayok ke dokter kandungan!" ajak Zaid karena ia sudah tidak sabar menantikan darah bulet mini ronde dua.
Shira yang sedang memasak dibuat heran, " Ngapain Mas? Kan belum tau Shira hamil atau engga," jawab Shira.
Zaid menghampiri Shira yang ada di dapur.
"Langsung aja cek kandungan, biasanya omongan Bunda gak pernah meleset. Kalau kamu gak hamil tenang aja, dokternya yang aku salahin!" ujarnya.
Shira menoleh ke arah Zaid, ia tak habis pikir dengan perkataan suaminya. Ia bahkan tidak mengerti jalan pikiran suaminya.
"Jangan nyesel ya nikah sama aku, kalau kamu nyesel aku hamilin lagi. Mau?"
Shira hanya bisa gigit jari, " Mas, Shira sekarang menduga kalau Mas sebenernya pasien rumah sakit jiwa yang Ayah sama Bunda adopsi."
Zaid duduk di meja makan sembari menunggu Shira menyelesaikan kegiatan memasaknya.
"Salah, aku tuh sebenarnya anaknya orang kaya. Tapi ya mungkin gegara dari bayi mukaku nih rada mempesona makanya Ayah culik aku. Aku ini diculik Ayang! Diculik!" omel Zaid tidak jelas.
"Sudah kubilang jangan pernah menikah dengan pasien rumah sakit jiwa!"
Suara Bagas tiba-tiba saja terdengar, Zaid menoleh dan melihat adiknya yang berjalan ke arah mereka sambil membawa kantong plastik berwarna hitam.
"Dih, anak pungut diem! Jangan ngejek ya, kamu tuh di pungut di pinggir kali! Mana posisinya kelelep pula," ujar Zaid membalas perkataan adiknya itu.
Bagas duduk di depan Zaid , kantong hitam yang ia bawa diletakkannya di atas meja.
"Mbak Shira, ini testpack buat Mbak. Bunda yang beliin tadi," ucap Bagas.
Shira menaruh lauknya di dalam mangkuk dan segera merapikan tempat memasaknya sebelum ia mengambil testpack tersebut.
Hanya butuh waktu sepuluh menit dan semuanya bersih, Shira mencuci tangannya dan mengeringkan menggunakan tisu.
Setelah itu ia mengambil kantong plastik tersebut dan masuk ke dalam toilet untuk mengecek apakah ucapan Aisyah benar atau tidak.
Shira tidak terlalu berharap banyak terlebih Aisyah mengatakan bahwa ia hanya menduga, karena katanya ketika anak sering melakukan hal tersebut biasanya itu menandakan bahwa anak itu meminta seorang adik atau bahkan ibu dari anak itu sedang hamil. Tapi itu hanya dugaan.
Shira membaca bismillah di dalam hati sebelum ia meneteskan air kencingnya di atas lubang kecil yang terdapat pada testpack tersebut.
Menunggu sebentar hingga akhirnya terlihat.
Shira menatap garis itu tak percaya, Shira segera keluar dan ternyata Zaid sudah berdiri di depan toilet dengan wajah antusias.
"Gimana? Darah bulet mini ronde dua berhasil?" tanyanya.
Shira tak menjawab, ia hanya tersenyum sembari memperlihatkan testpack tersebut.
"Garis dua," gumam Zaid pelan. Tanpa menunggu lama Zaid langsung sujud syukur. Semenyebalkan apapun Zaid, atau bahkan sebego apapun dia. Zaid selalu bersyukur dengan cara sujud ketika ia mendapatkan suatu kebaikan atau suatu amanah baik seperti sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Gaje III - Ending [ End ]
HumorZaira sudah mulai besar dan tumbuh menjadi gadis lucu yang cantik, tapi sayang sekali ia dikerumuni dengan tiga pria tak berotak. "Mau dong di sapa Zaira, saya lagi hamil nih!" "ZAIROT! SINI ZAIROT!" pekik Bagas Zaira yang berumur 3 tahun pun berja...