10. Live bareng bocil

4.4K 957 108
                                    

Ayo istighfar dan sholawat jangan lupa ya beb🥰 bismillah...

1

2

3

Cekidot...

"Anakmu makan buah amer, pantes rada kek orang sinting!" ujar Firhan pada Zaid yang baru datang setelah di paksa minum obat oleh istrinya.

Zaid melongo, apa? Amer pun ada versi buahnya kah?

"Ada emang buah amer? Kok Zaid baru denger sih!"

Zaid dan Shira duduk di tempat mereka tadi, Zaid menatap kakeknya meminta penjelasan.

"Buah kecubung Zaid bukan buah amer. Dulu Ayahmu sama Farhan pernah makan itu secara gak di sengaja dan mereka spontan kek orang gila. Farhan yang katanya dia pohon jadi diam di samping pohon dengan kaku sedangkan Ayahmu ini teriak-teriak sambil mungut daun kering dengan semangat dikiranya itu duit," jelas Kyai Ibrahim.

Zaid langsung menatap Ayahnya, wow pantas saja ia dan Bagas gila. Tukang produksi saja seperti ini pikirnya.

Tapi setidaknya Zaid dan Shira merasa tenang karena Kyai Ibrahim telah memberikan Zaira penawar dari buah kecubung. Semoga saja esok hari Zaira tidak berteriak lagi dengan histeris karena kakinya panjang sebelah.

Ya, semoga saja.

•••

Keesokan harinya...

Siang ini Bagas lebih memilih menghabiskan waktu di rumah daripada berjalan di luar. Salah satu upaya menghargai hari libur adalah dengan bermalas-malasan pikirnya.

Sedangkan Zaira sudah sadar, gadis kecil itu bermain boneka tak jauh dari Bagas.

"Zairot jangan suka main boneka, nanti gedenya jadi dukun!" ujar Bagas ngawur. Zaira hanya menoleh sebentar lalu bersikap bodoamat dan kembali bermain boneka.

Bagas memandang Zaira dengan tatapan bingung, tumben sekali anak itu diam dan tidak kepo pikirnya. Atau dia kerasukan setan kalem?

Siang yang cerah, dan Bagas sedang merasa tampan saat ini jadi ia memutuskan untuk melakukan live di akun instagram pribadinya. Bagas duduk di ruang tamu, dengan handphone yang terpasang di tripod.

Merapikan jambul miliknya dengan seksama dan mulai merekam live-nya kali ini.

The power of orang ganteng, baru lima menit tapi yang sudah menonton live Bagas hampir lima puluh orang. Itu sudah termasuk banyak karena memang Bagas bukan kalangan bangsa sosialita ataupun seleb seperti itu.

"Widih, nembus lima puluh orang dong! Hay Yaya!" sapa Bagas pada mereka yang berkomentar di live-nya.

Bagas membaca satu-satu komentar tersebut sambil terus menebar senyuman karena senyum itu ibadah. Tanpa sengaja Zaira masuk ke dalam live tersebut yang seketika membuat para penonton salfok.

"Ih, ada bocil. Kenalin dong itu siapa?" ujar Bagas membaca salah satu komentar. Bagas menoleh dan memanggil Zaira.

"Rot! Zairot! Sini ada yang mau kenalan!" panggil Bagas pada ponakannya.

Zaira yang merasa dirinya terpanggil pun berjalan dengan langkah kecilnya ke arah Bagas.

"Apa Oom?" tanya Zaira.

Bagas menyeret Zaira dan menyurunya berdiri di depan handphone yang menampilkan wajahnya.

"Ini ponakanku gaes, namanya Zaira umur hampir empat tahun. Berasal dari darah bulet mini yang diproduksi oleh PT. Orang ganteng Ibrahim." jelas Bagas saat live-nya.

Family Gaje III - Ending [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang