7. Tai unta

4.7K 963 83
                                    

Istighfar dan sholawat jangan lupa okeee🥰🥰

1

2

3

Batas suci....
•••

Ya, mereka semua telah sampai di tempat Kyai Ibrahim. Zaid dan Bagas juga telah pulang dari edisi beli berakhir shooting katakan putus dadakan.

Bagas berlari dari parkir meninggalkan Zaid sendirian yang membawa semua belanjaan. Jangan lupakan bahwa mereka berdua jalan kaki, tidak naik motor ataupun mobil.

Sekarang mereka semua sedang duduk di ruang tengah rumah Kyai Ibrahim.

"ZAIROT!" teriak Bagas kuat memanggil bocah kecil berhijab nan meresahkan.

Lima menit, sepuluh menit Bagas menunggu namun tidak ada suara kecil yang menyahuti panggilannya. Hanya ada suara para orang tua yang tidak segagah dirinya yang berbicara.

"Mana pergi si tuyul hijab ini," gumam Bagas heran.

Bagas celingak-celinguk mencari keberadaan Zaira. Hingga tiba-tiba pikirannya berubah negatif.

"Oh tidak! Anak tuyul diculik!" ungkapnya. Bagas berjalan dan menghampiri Abangnya yang sedang menonton film P. Ramlee bersama Kakek, Bunda, Ayahnya serta Kakak iparnya Shira.

"AKU TIDAK AKAN AMPUNKAN DOSE KAU SAMPAI AKHIRAT! KELUAR KAU DARI SINI! KELUAR!"

Tak lama di tempat casting itu, P. Ramlee dan kawan-kawan masuk tanpa tau bahwa yang di depannya ini sedang bermain film.

"Waahh betol punye marah kawan tu ye!" ucap P. Ramlee santai. Sutradara pun langsung menoleh dan menyuruh P. Ramlee untuk diam. "Syutt!!"

Bagas terdiam ketika melihat film itu, perihal Zaira yang hilang entah kemana pun ia lupakan. Bagas duduk di samping Aisyah dan ikut menonton.

Mereka semua fokus menonton hingga film itu selesai, tapi tak berakhir sampai sana karena Zaid kembali memutar film P. Ramlee pendekar bujang Lapok.

Mereka semua terhanyut pada film yang lucu itu.

Ketiga pendekat bujang lapuk itu mendapatkan surat dari seorang gadis cantik yang merupakan anak dari guru mereka. Tapi anehnya saat mereka membaca...

"Sekali syaer lah!" ucap Aziz pada mereka berdua. P. Ramlee dan Syamsuddin percaya saja bahwa Aziz ini bisa membaca. Tapi semua fakta itu terbuka saat Aziz mulai membaca.

"Al kisahh!" ujar Aziz.

P. Ramlee dan Syamsuddin bingung, tapi Syamsuddin memilih menjawab " Aa tayyeb,"

"Al kisah maka tersebutlah kisah," kata Aziz lagi.

"Tayyeb!" jawab Syamsuddin. P. Ramlee memilih diam dan tidak menjawab karena memang ia tidak tau.

"Sang kancil datang beramai-ramai memghadap kepada  maha mulia Sultan firaun,"

Dan kertas tersebut langsung di rampas oleh P. Ramlee dengan wajah kesal. " Mana firaun pakai Sultan!" kata P. Ramlee.

Abdul aziz menjawab dengan wajah polosnya, " Entah,"

"Tak tau bace, ha kau tengok aku bace!" kata P. Ramlee dengan percaya diri.

P. Ramlee memegang kertas tersebut dan melihat tulisan. Aziz bertanya apa P. Ramlee tau membaca? Tentu saja P. Ramlee tidak menjawab! P. Ramlee mengambil nafas gusar dan memaju mundurkan kertas tersebut membuat Aziz dan Syamsuddin kesal.

Family Gaje III - Ending [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang