Prolog

45.3K 5.4K 2.2K
                                    

Jakarta, 06 Januari 2021

Hari ini mungkin akan menjadi hari terburuk bagi pemuda berkebangsaan Jepang berparas tampan ini. Hujan deras menghambat perjalanan pulangnya, terpaksa ia berteduh di warteg terdekat yang untungnya tidak ramai pengunjung.

Walaupun begitu, itu tak membuatnya senang. Sebab seragam sekolahnya kotor akibat terkena cipratan air dari mobil yang lewat tanpa melihat dirinya. Jarak kosan masih jauh, itu membuatnya kesal dan ingin melepas seragamnya, tapi dia tidak segila itu.

Ia bersedekap dada, bersandar ke dinding warteg seraya mengedarkan pandangan ke luar. Hujan semakin deras, petir menyambar bersahut-sahutan.

Ayo cepatlah reda.

"Nak, kamu mau minum teh?" Tawar si pemilik warteg ramah.

"Gak, makasih."

"Duduk disini saja, disana kena hujan. Nanti kamu masuk-"

"Maaf, saya gak mau duduk di kursi kotor kayak gitu."

Si pemilik warteg tertegun, tampaknya dia sakit hati. Tapi setelah itu dia tersenyum, mungkin saja anak itu alergi kotor.

"Oh ya nak, kamu biasa pulang maghrib begini ya?"

"Hmm."

"Hati-hati, belakangan ini banyak begal berkeliaran. Apalagi kamu baru naik sma ya?"

"Iya."

Si pemilik warteg mengulas senyum tipisnya, lanjut menghitung penghasilannya hari ini. Pemuda itu tampak tak peduli, memilih mendongak menatap langit gelap.

Hujan mereda, namun petir masih terdengar. Pemuda itu menghela nafas, mencebikkan bibirnya kesal karena tak bisa pulang cepat hari ini. Pasti kakak-kakaknya sudah menunggunya di rumah, teman maksudnya.

"Nak, kamu gak apa-apa?" Tanya pemilik warteg tiba-tiba, terlihat cemas.

Pemuda itu mengernyit tak suka. "Gak apa-apa, kenapa memangnya?"

"Kamu mimisan─ astaga!"

Bruk

Belum sempat pemilik warteg itu menyelesaikan ucapannya, pemuda itu jatuh pingsan disertai darah dari hidung dan mulutnya, kejang-kejang.











Belum sempat pemilik warteg itu menyelesaikan ucapannya, pemuda itu jatuh pingsan disertai darah dari hidung dan mulutnya, kejang-kejang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Start : 06 Januari 2021
Finish : 18 Juli 2022


Tadinya mau kupublish
setelah IERE 2 selesai,
tapi tanganku gatel nih :")

Seperti biasa, ceritanya
bergenre mystery/thriller

Karena latarnya di Indonesia,
aku bakal pakai nama lokal ya.
Panggilan mereka lokal, tapi di
narasi aku tetap pakai nama
asli mereka, ngerti gak?

Ya gitu deh pokoknya wkwk.
Jadi... lanjut gak nih? :)

20 Cube | ENHYPEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang