Jake sampai lebih dulu di kosan. Kenapa dia bisa masuk? Di kosan ada tiga kunci cadangan, Jake memegang salah satunya.
Dia tidak melepas sepatu saat masuk ke dalam, dia ingin tahu apa arti rubik yang menjadi awal teror hantu di kosan.
Kamar Sunghoon sangat dingin, dingin sekali sampai Jake bergidik. Rupanya rubik yang tersisa ada di meja belajar, posisinya berantakan. Sebelum ke rubik, dia pandang abu di lantai. Abu apa itu? Apa sebelumnya ada yang datang kesini?
Jake memilih tidak mempedulikan abu bekas kertas terbakar itu karena tidak sengaja melihat sesuatu yang aneh di dekat lampu belajar. Ada buku kecil di baliknya, posisi bukunya agak aneh, seperti diletakkan asal.
"Sena, gue ijin buka bukunya, ya..."
Semoga Sunghoon tidak marah karena buku miliknya dibuka oleh Jake, Jake takut Sunghoon mendatanginya.
Lembar pertama disuguhkan tulisan rapi sang pemilik buku. Hanya catatan kimia, bukan hal lain.
Jake membuka lembar kedua, barulah dia tertarik ketika matanya melihat namanya. Disana tertulis bahwa dia mencurigakan, Sunghoon hendak mencari tahu tentang dirinya.
Jake geleng-geleng kepala. Dasar Sunghoon. Tapi di awal Jake memang terlihat mencurigakan sih, wajar saja Sunghoon curiga padanya.
Lembar ketiga dibuka, kali ini Jake tidak memberikan reaksi apapun selain ketakutan. Tulisan di halaman ketiga bukanlah tulisan Sunghoon...
Tulisan berdarah dan berantakan di kertas tersebut menyebut mereka bertujuh. Namun hanya tiga nama yang tulisannya ditebalkan menggunakan darah tambahan dan terlihat masih baru.
Jake, Jay, dan Sunoo.
Sekarang Jake yakin kalau Ni-Ki memang berhubungan dengan semua ini. Perasaan marah mulai timbul di hati, buku tersebut diremat kuat oleh Jake sampai lembar kertas tersebut sobek di bagian atas.
"Ricky... kali ini gue gak bakal baik ke lo. Lo sumber masalah tapi lo gak peduli dan gak sadar. Lo bodoh, Ricky."
Sebelum Jay dan Ni-Ki pulang, Jake memilih pergi ke suatu tempat tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Tujuannya adalah makam Jungwon karena dia tahu ada sesuatu disana, hanya dia yang tahu.
Nicholas datang ke rumah sakit untuk menjenguk Sunoo. Tidak siapapun di ruangannya, sepi. Nicholas heran, kemana perginya teman-teman Sunoo?
Walau tidak ada orang, Nicholas berdiam diri disana kurang lebih sepuluh menit, memeriksa keadaan Sunoo yang hanya dimengerti oleh orang berkemampuan.
Ada yang ingin merebut paksa tubuh Sunoo, karena itulah Sunoo tiba-tiba koma. Nicholas bisa membantunya asal ada yang menjaganya, sayangnya tidak ada siapapun selain dirinya disini.
Kasihan sekali Sunoo dan teman-temannya, mereka menjadi tumbal oleh orang yang dulu meminta sesuatu kepada iblis. Orang itu dengan mudahnya menjadikan mereka sebagai tumbal demi hidup seseorang.
Kalau masalah begini Nicholas tidak bisa membantu, masalah ini jauh lebih serius daripada masalah mistis yang biasa dia hadapi. Kalau dia ikut campur, dia bisa dijadikan tumbal selanjutnya.
"Ganta, tiga hari lagi gue dateng kesini untuk bantu lo. Maaf karena butuh beberapa hari, ini demi kebaikan lo juga."
Nicholas memasangkan gelang hitam di lengan Sunoo sambil berkata, "ini yang bisa gue lakuin sekarang. Dengan gelang ini, roh lo gak bakal pergi jauh dari badan lo, gelang ini bakal jadi penangkal supaya hantu itu gak rebut badan lo dan buat lo meninggal."