─ 41 ─

7.3K 1.8K 659
                                    

Semua akan terjawab disini






Matahari tertutup awan, awan gelap mendominasi. Malam hari pada hari kedua ini tidak sebaik yang orang inginkan. Angin berhembus kencang, banyak pohon tumbang di luar sana. Mengerikan.

Di suatu ruang tertutup, Jay dan Sunoo duduk menghadap Rika, duduk di atas simbol bintang terbalik dan dikelilingi lilin berbau aneh. Keduanya tak bisa bergerak karena ditahan sesuatu yang tak kasat mata.

Mereka hanya bisa diam memperhatikan benda-benda di dalam ruangan, salah satunya adalah pajangan kepala kambing bertanduk panjang di dinding sebelah kanan.

Sunoo yang mata batinnya tertutup sempurna akibat ulah Rika hanya bisa merasakan sesuatu dari pajangan tersebut. Rasanya seperti ingin melahap habis tubuhnya.

"Udah ngeliatinnya?"

Ah, mereka sampai lupa ada Rika di sini.

"Aduh, Jayden. Lo pikir gue bodoh? Lo sengaja bilang mau berkorban padahal lo punya rencana lain, kan? Haha, gak bakal berhasil! Lo ada disini, lo siap jadi tumbal," lanjut Rika merasa sangat puas.

Para hantu tak terlihat, entah dimana mereka berada. Pastinya ada di ruangan ini, tidak mungkin Rika sendiri disini. Anak buah hantunya itu pasti mengawasi agar hal yang tidak diinginkan terjadi pada Rika.

Selain itu, dimana Ni-Ki? Terakhir kali dia ada di kosan dalam kondisi dirasuki. Mungkin disembunyikan di suatu tempat agar Ni-Ki tidak menganggu proses ritual penyerahan.

"Kenapa lo jadiin kita tumbal?" Tanya Jay dengan tatapan benci.

"Karena gue gak mau Ricky deket sama kalian. Dia cuma punya gue," jawab Rika. "Gue pingin Ricky anggap gue sebagai satu-satunya orang yang dia butuhin. Karena hidupnya itu bergantung sama gue, orang tua gue kan udah mati."

"Gimana soal rubik?"

"Oh, rubik ini maksud lo?"

Rika membuka laci, dia ambil plastik berukuran sedang lalu membalik posisinya. Keluarlah dua puluh rubik yang menghilang setiap harinya. Delapan belas rubik berwarna hitam, dua rubik sisanya berwarna putih.

"Dua rubik ini bakal jadi hari terakhir untuk kalian. Sebenarnya, kalian gak bakal bertahan sampai hari terakhir. Karena jam dua belas malam nanti, ketika rubik pertama hilang, nyawa kalian ikut hilang."

Sunoo benci Rika. Kenapa orang seperti Rika hadir dalam hidupnya?

"Lo harus mati, Rika," desisnya penuh amarah.

"Coba aja kalau bisa," tantang Rika. "Gue bakal bakar rubik ini, biar kalian kebakar juga. Gimana? Mau gak?"

Habis sudah nasib mereka. Mereka tidak bisa berbuat apapun.

Mereka jadi teringat Jungwon, Sunghoon, Heeseung, dan Jake. Jadi ini yang mereka rasakan sebelum kematian datang. Tak bisa berbuat apa-apa dan pasrah akan nasib setelah berusaha cukup keras namun takdir berkata lain.

Menjadi mereka pasti sangat sakit karena meninggalkan teman-teman di awal. Baik Jay dan Sunoo tidak punya harapan lagi, bukankah lebih baik menyusul agar mereka bisa berkumpul bersama?

"Gue pakai rubik buat terror kalian biar beda dari yang lain. Tapi gak terlalu serem kan? Harusnya gue terror kalian pakai kepala orang," celetuk Rika melempar plastik secara asal.

"Gak ada gunanya lo ikut sekte kayak gitu," kata Jay. "Lo mempersulit hidup lo sendiri. Balasan yang lo dapat nanti bisa lebih buruk dari yang lo perbuat ke para korban lo."

"Gak peduli, yang penting gue gak sendiri."

"Maksud lo?"

"Loh, gue kira lo tau. Gak cuma keluarga gue yang ikut sekte kayak gitu. Keluarga kakek, nenek, om, tante, semua keluarga besar gue gabung ke dalamnya. Tapi untuk masalah ini cuma ada tiga pelaku utama, sih. Gue, mama, dan iblis."

20 Cube | ENHYPEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang