Mata Jake terbuka dan terutup berulang kali, dia mengantuk mendengar penjelasan dosen yang tumben sekali tidak masuk ke otak. Selain karena penjelasan dosen seperti dongeng, dia kurang tidur karena memikirkan paket kemarin.
Kotaknya sudah dibuang, fotonya dibakar, bangkai anak anjing dikubur Jay. Paket memang tak nampak lagi di mata, tapi kesannya masih terasa.
Jam dinding menunjukkan pukul 07.15, jam pulang masih lama karena ada satu kelas lagi. Rencananya dia ingin bolos dengan alasan sakit, dosen maupun teman pasti percaya karena wajahnya yang pucat.
"Hoam..."
Jake menguap dibalik buku. Dia bisa melihat teman-temannya sama mengantuknya dengannya, hanya saja mereka masih fokus mendengarkan, berbeda dengannya yang memikirkan hal lain diluar materi.
Kalau sudah mengantuk, Jake akan tidur. Dosennya santai kok, pasti diizinkan, tidak tahu ditulis apa di buku catatan nanti.
Saat kepalanya direbahkan ke meja, ponselnya menyala tanda pesan masuk. Ponselnya dalam mode silent agar tidak menganggu, sebenarnya tidak diperbolehkan menyalakan ponsel, Jake ini melanggar peraturan.
"Hmmm, Jay?" Batinnya bertanya-tanya.
Dia duduk tegak memeriksa dosennya, dosennya sedang mendapat panggilan telepon. Dia buka pesan masuk dari Jay saat dosennya keluar dari ruangan.
Chef kosan
|cepet ke rumah sakit.ngapain? Gue ada kelas|
lo aja yang kesana|Chef kosan
|gue udah di rumah
sakit sama Ricky
|cepet kesini, Ganta
didatengin hantu ituYang bener?!|
sekarang Ganta gimana?|
ReadMenyebalkan. Dia kan khawatir, malah dibaca saja oleh Jay. Apa dia ke rumah sakit sekarang ya? Tapi dosennya masih menerima telepon di luar. Ah bodo amat, dia langsung berangkat saja.
gue jalan|
ReadChef kosan
|Ganta koma
Ni-Ki duduk di samping Heeseung setelah menemani Jay mengurus biaya administrasi Sunoo. Aneh, hantu itu tidak membunuh Sunoo, melainkan membuatnya koma. Bagaimana bisa? Apa hantu itu merasuki Sunoo dan merebut tubuhnya lalu keluar begitu saja?
Dia tahu Sunoo bukan korban selanjutnya, tapi kenapa hantu itu berbuat seperti itu? Apa kematian mereka diundur?
Dia sudah tahu jawaban dari petunjuk gambar tangga dan angka tiga di kertas kemarin, dia tahu. Gambar tangga bambu itu paling mudah ditebak, angka tiga masih samar-samar. Dia yakin sekali dugaannya benar, tapi bagaimana memberi tahu yang lain, ya...
"Seharusnya Ganta gak temenin gue disini..." lirih Heeseung merasa menyesal.
"Bukan salah lo, semuanya salah orang yang kirim hantu itu."