─ 34 ─

6.2K 1.9K 890
                                    

"Kak Jayden huhu!"

Sunoo menangis karena Jay tidak kesakitan lagi. Saat bangun tidur tadi, Sunoo pergi ke kamar Jay karena takut penglihatannya terjadi. Tapi Jay baik-baik saja, tidur pulas tanpa merintih kesakitan.

"Berisik, Ganta."

Tidak tidur satu setengah hari dua malam cukup menyiksa. Kepala pusing, badan lemas, suara serak, Jay benar-benar butuh tidur.

"Sekarang jam berapa?" Tanyanya.

"Jam sebelas siang. Kak Jayden mau makan? Nanti gue bikinin bubur."

Jay menggelengkan kepala. "Ricky dimana?"

Benar juga, dimana Ni-Ki? Sunoo tidak melihat pemuda itu sejak bangun tadi. Apa dia masih tidur? Tapi Ni-Ki kan tidak suka bangun siang karena selalu terbawa suasana sekolah alias bangun pagi.

"Sebentar ya, gue panggil orangnya."

Sunoo bergegas ke kamar Ni-Ki untuk memberi tahu berita baik, tentu saja tentang Jay. Senyumnya menunjukkan kalau dia senang sekali hari ini. Lega rasanya penglihatannya tidak terjadi.

"Ricky~! Kak Jayden─ loh? RICKY?!"

Kamar Ni-Ki kosong, si penghuni tidak ada disana. Gawat. Jangan bilang anak itu pulang ke rumah tanpa sepengetahuan dirinya?!

"Ricky pulang ke rumahnya tadi pagi," ucap Heeseung muncul dari tangga.

"Dia kenapa sih? Apa dia gak mikirin diri sendiri?"

"Sebenernya ada positifnya dia pulang ke rumah. Dia berhasil lepas pengaruh boneka itu dari Jayden."

"Gue takut, kak. Lo tau sendiri kakaknya itu gimana."

"Kalau lo atau Jayden ke rumahnya sekarang, hal yang lebih buruk bakal terjadi. Lebih baik kalian tunggu besok. Kalau Ricky belum pulang juga, jemput dia."

"Tapi-"

"Ajak Nicholas atau Ije. Mereka bisa bantu."

"Gue takut Ricky kenapa-napa, kakaknya kan mendekati gila."

Heeseung tersenyum penuh arti, cenderung sedih. "Rika gak bakal celakain Ricky-"

"-dan Ricky gak mungkin celaka karena dia gak kayak kita, Ganta," lanjut Heeseung pelan dan tidak terdengar.








































































Ni-Ki memutuskan untuk tidak pulang.

Kalau dia kabur, Rika akan curiga dan mengejarnya sampai ketemu. Rika pasti akan mencelakai Jay dan Sunoo karena Ni-Ki berani melawan dan mencuri bonekanya.

Tapi kenapa Rika belum pulang ya? Sudah dua jam dia keluar dari rumah. Kalau tahu seperti itu harusnya Ni-Ki tidak perlu buru-buru memeriksa rumah. Maklum, dia takut ketahuan.

Ingin tidur tapi tidak bisa. Makan bekal dari rumah tidak kenyang juga. Ni-Ki bosan sekali sendirian. Dia rindu Sunoo dan jay. Mereka sedang apa ya?

Dia tidak menelpon atau mengirim pesan. Sengaja. Katanya supaya mereka tidak bertanya dan memarahinya karena pergi tanpa persetujuan mereka. Dia yakin seratus persen, Sunoo akan berceramah dari A sampai Z.

Ceklek!

"Kakak pulang~"

Riang sekali dia, menyebalkan. Ni-Ki akui dia jahat pada kakaknya sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, Rika sendiri yang minta dihujat. Jangan salahkan Ni-Ki kalau tingkah Rika membuat amarah naik ke ubun-ubun.

20 Cube | ENHYPEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang