Chapter 9(Re-post)

25.2K 1.2K 13
                                    

#edisirombak yang bisa dibilang daur ulang :-) semoga bisa diterima
-------
******
Ali melirik sekilas kearah sampingnya,dimana prilly nampak terlelap,seakan tidur semalam kurang dan kini ia melanjutkan tidurnya dimobil yang melaju membelah kemacetan pagi memasuki kota tempat tinggal mereka

Ali membiarkan saja gadis itu,dan memilih membaca koran pagi.ia tidak memungkiri penampilan prilly dengan pakaian casual nampak sedikit berbeda dari yang kemarin yang hanya mengenakan seragam. meskipun dengan pakain ini prilly lebih terlihat tomboy dan terkesan lebih dingin karna pakaian yang ali belikan kmarin

Ketika prilly terbangun ternyata mobil masih melaju, ia melirik sekilas kearah jam tangan yang melingkar dipergelangan kirinya,sudah jam sepuluh lewat dan mereka belum sampai juga.kemudian perhatiannya teralih kejalan yang ia lewati dan mengetahui jika mereka sudah hampir diperkomplekan rumah.skitar pukul sebelas mobil pun berhenti tepat didepan rumah ali.sebelum ia turun prilly menoleh kearah ali yang kini seakan menunggunya untuk bicara

''Gue NGGA mau bilang terima kasih buat pakaian sama obat yang lo kasih,anggap aja kita impas karna lo bawa gue keluar kota seenak jidat,dan gue udah khilaf ngalangin tuh stick baseball buat ga ngenain muka lo,so dari sekarang anggap aja lo-gue sama sama ga kenal"tukas prilly dengan datar.ali menyipit dengan tatapan sedikit kaget karna apa yang prilly katakan tidak sesuai dengan dugaannya.apalagi prilly menekankan kata NGGA yang sangat terdengar,jelas gadis ini benar benar tidak ada niatan berterima kasih rupanya,batin ali

Ali membalas tatapan dingin prilly ''lo ngapain barusan? ngomong?gue ga peduli apa kata lo,yang gue peduli,kapan lo keluar dari mobil gue?!"ucapnya dengan satu sudut bibir terangkat

Usiran tajam sangat jelas itu bisa membuat wanita lain menangis tapi tidak berpengaruh apa apa untuk prilly, ia membuka pintu dan segera turun dari mobil ali tanpa mengucap apapun lagi.dan ali hanya sebentar masuk kedalam rumahnya,sekedar ganti pakaian iapun kembali kekantor

Prilly merasa bosan,biasanya jam segini ia masih disekolah dan kini ia dirumah sendirian hanya ada pembantu dibelakang.setelah berganti baju prilly meraih ponsel untuk menghubungi Ran. sepertinya lelaki itu bisa diajak keluar

''Hmmmpp,''gumam ran,dahi prilly berkerut saat melihat jam tangan,ran seperti baru bangun tidur

''baru bangun lo?''ujarnya terdengar sinis,prilly dapat membayangkan ran sedikit kaget lalu melihat layar ponsel karna mendengar suara prilly lalu mendekatkan lagi sambil berbaring malas

''Hm,lo dek,ngapain lo nelpon gue pagi-pagi?"sahut ran membuat prilly berdecak,hampir jam dua belas siang dia bilang masih pagi?

''Gosh,lihat jarum jam,baru lo bilang ke gue ini masih pagi.''terdengar ran menguap,''lo pulang jam berapa sih?,molor banget,kesini buruan gue bete''tambah prilly lagi tanpa peduli

Kali ini ran yang berdecak,''gue baru balik jam tujuh tadi,wajar gue ngantuk.sore deh gue kesana,masih ngantuk nih''

''Ga ada sore!datang sekarang atau ga gue yang kesana,buat bakar tuh apartement!"ancam prilly kembali terdengar ran menguap

''Hmm,datang aja kesini,ntr kita berangkat dari apartement gue aja.''sahut ran enteng,tanpa menjawab prilly langsung mematikan ponselnya lebih dulu

''Gue bakal jadiin abu tuh isi kamar lo,liat aja!"geram prilly kembali masuk kekamarnya.ia meraih jaket dan kunci mobil turun kebawah berpasan dengan bi sari di bawah tangga

''Non,makan siang sudah siap''ujar bibi,prilly nampak berpikir sejenak

''Tolong dimasukkan di wadah aja bi,aku mau makan bareng ditempat ran''pinta prilly segera dilakukan pembantunya.setelah selesai bi sari kembali menghampiri prilly membawakan satu tas berukuran sedang

MGID 1(EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang