Chapter 31

21.6K 1.1K 97
                                    

Lagi malas banyak cuap,mari kita lewat

Cangcimennnnnn,,siapa mau beli?????

Sambil baca,yuk beli cangcimennya buat nyemil

Husttttttttt jangan berisik ya,,

Happy reading guys

Chapter kemaren kurang banyak peminatnya ya??huhhhh terima aja deh,nasib!
_______________________________________________________________________

Hah??!!!!!!

****

Drtttt drtttt

Narve meraih ponselnya disaku celana,melihat id'caller dari asisten prilly,kenapa bukan asisten narve??karna narve memang tidak mau punya asisten,ia hanya mendouble prilly sebagai wakilnya dan asisten pribadi.jadi beginilah,kemana pun ia melakukan dinas pekerjaan maka prilly ikut dengannya,

''Ya''sapa narve lebih dulu

''Dasar atasan tidak becus,!berani sekali kau meninggalkan kantor dijam kerja,laporan mu pun belum ada dimeja ku.dan kau melarikan diri membawa asisten pribadimu!!''geraman nada tinggi mendengungkan telinga narve,mr.harold sengaja menelponnya lewat ponsel asisten prilly,karna ia tau jika menghubungi lwt no nya,maka narve tidak akan mengangkat tlpnya demi menghindari semprotan mr.harold sperti sekarang

''Diamlah mr.everhart,tidak pantas kau memaki direktur seperti ku,laporanku akan kau lihat besok,dan sekarang aku lagi sibuk begitu juga asisten pribadiku''jawab narve dengan datar,

''Dimana kalian??,bentakan itu membuat narve mendesis

''Siang tadi adam menelpon bie,dan saat ini kami berada dikantornya,mungkin akan pulang terlambat''jelas narve singkat,ia melirik jam tanganya,sudah pukul enam sore,tapi mereka masih berada dikantor ini,ya bukan hanya mereka para polisi,detectiv dan pegawai lainnya pun masih sibuk sibuknya.kantor ini hampir tak pernah tutup.mengingat pekerjaan trus saja berdatangan.

Helaan napas terdengar''kenapa kalian tidak meminta ijin dariku?!,,tidak bisakah menghargai atasan kalian sendiri!!?",narve berdecak mendengarnya

''Sekarang kau mengetahuinya bukan,jadi kenapa harus mengomel,kami bekerja dad!!bukan keluyuran tidak jelas''

''Lalu dimana bie?,,dad mengijinkan kalian bekerja bersama adam bukan berarti kalian bisa pergi seenaknya.''

''Bie bersama joeyi sedang berada dilab.aku bekerja dulu,bye''narve menutup telpon sepihak sebelum mr.harold meneriaki lagi,ia menatap sekilas kesamping mendapati max menatapnya juga sekilas,

''Kenapa kau melihatku seperti itu?"tanya narve,matanya kembali tertuju pada layar komputer didepannya,mereka sedang memeriksa sidik jari pada data AFIS,

''Tidak,hanya saja sedikit heran,kenapa kau bekerja double,sedangkan pekerjaan mu dengan ayahmu saja menunggu''

''Ck,dsini seharusnya aku bekerja sesuai apa yang aku inginkan,dengan ayahku itu hanya tanggung jawab saja sebagai anaknya''

''Bilang saja kau tidak ingin harta ayahmu diberikan kepada orang lain kalau kau tidak melanjutkan bisnisnya iyakan??,sindir max,yang tepat sasaran

''Diamlah,''sinis narve,mereka melanjutkan pekerjaanya lagi.meski baru sebulan bekerja disni,narve prilly sudah akrab dengan bbrp orang dikantor ini,pekerjaan yang mengharuskan mereka bekerja sebagai team membuat mereka tidak segan saling menyindir dan beradu argumen dan candaan

Prilly dan narve baru sampai dipenthouse ketika waktu sudah menunjukkan pukul dua pagi,beruntung kasus yang mereka kerjakan sudah hampir menemukan titik terang,sedikit lagi mereka menemukan siapa pelaku pembunuhan tersebut,jika bertanya dimana ran??saat ini ia diberikan ijin mr.harold untuk kembali keindonesia,prilly dan narve iya saja tanpa mau pusing mengetahui alasan ran balik ke indonesia

MGID 1(EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang