Chapter 7

24.1K 1.3K 7
                                    

Repost

<<<<<<<<

Siaran berita siang ini entah mengapa mengganggu konsentrasi Ali yang sedang bekerja, sangat jarang dirinya masuk berita segmen gosip dan ini mungkin bisa dibilang pertama kalinya dalam kurun setahun terakhir

''Gosip murahan!!" Ali mematikan TV di tabletnya kemudian kembali melihat lembaran berkas didepannya meski pikirannya terbagi pada gadis berseragam SMA tadi pagi. Sedikit lega karna hari ini tidak ada meeting bersama klien yang ada ia pasti ditanya macam macam oleh kliennya, meski begitu sepertinya ia harus lembur hari ini mengingat pekerjaan yang menumpuk dan sebentar lagi ia akan mengadakan peresmian.

Ketukan pintu terdengar, tanpa mengehentikan aktifitasnya Ali memerintahkan masuk

''Permisi pak"

''Ada apa? kamu belum pulang? bukannya jam kantor sudah berakhir." tanya Ali menatap seketarisnya sejenak.

''Sebentar lagi Pak, hanya ingin memastikan apa ada yang perlu Bapak perlukan lagi sebelum saya pulang biar saya bantu."

''Tidak perlu, bilang pada OB bawakan saya kopi dan pesankan delivery langganan saya untuk makan malam." Adita mengangguk dan berlalu.

                             ----------------

Prilly baru saja akan masuk kemobilnya ketika melihat Ali yg juga akan masuk kemobil,ia melirik sekilas karna tiba-tiba merasa jengkel dan marah ketika mengingat berita siaran kemarin untung Raja tidak menonton tv jadi ia tidak perlu diberi pertanyaan oleh adiknya itu.

''Sorry''tiba tiba ali menghampiri prilly dan berada didepannya.sontak saja prilly kaget rupanya dia td melamun

''Lo ngapain disini?"desis prilly dengan sorot tajam

''Gue udah bilang tadi,loe ga budek kan''sahut ali tak kalah sinis.entah mengapa reaksi prilly menaikkan emosinya.padahal selama ini ali bisa dibilang orang yang pandai mengontrol diri

''So?,gue ga minat sama apa kata lo'',setelah mengucapkan itu prilly langsung masuk kemobil dan melajukannya melewati ali yang baru tersadar jika ia ingin bergegas kekantor

''Gadis gila!''umpatnya segera masuk kemobil. Entah dorongan darimana hingga ia bisa bisanya mengucapkan kata memalukan tadi.toh dimana salahnya hingga meminta maaf??gila,,

Prilly sendiri sudah sampai disekolah.ia membanting tasnya diatas meja membuat dena yg duduk dsebelahnya pun terlonjak kaget

''Astaga,loe kenapa lagi pagi pagi gini dah ngamuk sih?kesambet?"tanya dena sambil mengusap dada

Prilly hanya melirik sinis,''Diem lo,berisik''.

''Iya diem,''cibir dena.tapi bukan dena namanya jika benar benar diam,''oia ntr pulang sekolah,kita ke mall ya,,cari gaun buat pesta minggu depan,jadi ikut kan lo?''

''Engga''tolak prilly langsung.dan dena sudah bersiap dengan bujukannya

''Ya ampun prill,,pleasee ikut yaaaaa'',mohon dena memegang lengan prilly yang langsung ditepisnya

''Apasih lo pergi aja sana,ogah gue ikut'',tolak keras prilly menatap tajam wanita disampingnya

''Mama gue prill yg minta lo buat ikut ''alasan dena membuat prilly memicing kearahnya

''Bohong kan lo?"

''Ga prill,,sumpahh!mama minta gue ngajak lo.masa lo mau nolak ajakan nyokab gue''dena tetap maksa meskipun berbohong hehe tp sebisa mungkin agar trlihat menyakinkan,awalnya prilly menatap dena curiga namun

MGID 1(EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang