.
.
Hayi segera memberitahu Hannah mengenai tawaran yang Hanbin berikan. Dan tanpa menolaknya, jelas Hannah sangat setuju jika perayaan pesta lajangnya nanti diadakan dirumah singgah Hanbin. Bukan karena June tidak mampu menyewakan tempat untuk mereka selama disana, hanya saja apa yang Hanbin katakan sebelumnya itu adalah sebuah fakta. Mencari penginapan untuk liburan akhir pekan tidak semudah yang mereka bayangkan. Hampir semua resort bagus telah terisi penuh untuk hari itu.
Sepakat untuk berangkat ke Pulau Jeju pada akhir pekan ini, Hayi dan yang lainnya mulai mempersiapkan diri. Rencananya mereka akan tinggal disana selama dua hari. Walaupun singkat, Hayi tetap berharap itu bisa menjadi saat-saat tak terlupakan yang ia miliki.
.
.
~ dihari keberangkatan...
Jam dipergelangan tangan Hanbin sudah menunjukan pukul 19.30 saat pesawat mereka take off. Mereka memang sangaja mengambil penerbangan malam agar bisa menikmati waktu lebih lama disana, karena pada hari Minggu sore mereka sudah harus kembali ke Seoul lagi.
"Pake selimutnya biar gak dingin"
Hayi mengeratkan pelukannya dipinggang Hanbin saat lelaki itu menyelimuti tubuhnya dengan penuh perhatian.
"Makasih ya"
Ujar Hayi dalam sandaran nyamannya.
"Tidur aja kalo ngantuk, nanti aku bangunin kalo kita udah sampai"
Hayi mengangguk kecil selepas Hanbin memberikannya kecupan ringan didahi.
Siapa bilang kalau Kim Hanbin adalah pria yang dingin, jelas-jelas dia sangat hangat dalam memperlakukan Hayi.
.
Sesampainya dirumah singgah, mereka langsung disambut hangat oleh Bobby dan Jinhwan. Sebelumnya Hanbin memang sudah mengabari kedua rekannya tersebut kalau akhir pekan ini ia akan datang bersama dengan teman-teman Hayi. Bobby maupun Jinhwan sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut, juga dengan ajakan untuk bergabung dipesta kecil-kecilan yang akan Hannah dan June adakan disana.
"Sorry nih kalo kita ngerepotin"
Ujar Hannah saat mereka sudah memasuki ruang tengah.
"Thanks juga udah mau nyediain tempat ya sob!"
June kembali berterima kasih pada Hanbin dan kedua temannya itu.
"Santai. Kalo pak Bos udah bilang oke, kita sih tinggal ngikut aja"
Jawab Bobby menimpali. Sudut matanya melirik jahil kearah Hanbin membuat semuanya tertawa.
"Tempatnya luas banget ya, apa gak kebesaran untuk ditempatin sama tiga orang?"
Suhyun melihat sekeliling rumah singgah itu. Tempat ini jelas adalah hunian yang mewah, batinnya.
"Lebih tepatnya cuma dua orang sih" Jinhwan mengoreksi. "—Hanbin kan hanya sesekali aja dateng kesini"
Suhyun mengangguki ucapan lelaki mungil itu dengan senyum lebarnya.
"Kalian pasti cape kan? langsung istirahat aja kalo gitu" ucap Hanbin memberi mandat. "—disini ada enam kamar, tiga kamar dilantai bawah dan tiga lagi dilantai atas. Dua kamar dilantai bawah udah ke isi sama Bobby dan Bang Jinhwan, satu kamar sisanya juga udah pernah gue pake waktu pertama kali dateng kesini" jelas lelaki itu sambil menunjuk letak-letak kamar tersebut. "—kamar-kamar dilantai atas masih kosong semua, jadi kalian bebas mau tidur dikamar yang mana aja"
"Bin, aku nemenin Suhyun ya?"
Tanya Hayi tepat saat Hanbin menyelesaikan penjabarannya mengenai rumah tersebut.
"Eh! gak usah Hay, gue tidur sendiri aja" tolak Suhyun cepat-cepat. "—gue gak mau ya kalo nanti ada yang cemburu karena lo lebih milih tidur sekamar sama gue hehee"
Hanbin berusaha menahan senyumnya saat mendengar alasan yang Suhyun buat. Ia tau sekali kalau wanita berpipi chubby itu tengah menyinggungnya secara terang-terangan.
"Denger kan? Suhyun mau tidur sendiri" Hanbin menarik bahu Hayi agar wanita itu mendekat kesisinya. "—jadi kamu, tidur sama aku"
Pipi Hayi memerah. Bisa-bisanya lelaki itu menggodanya didepan banyak orang.
.
Hayi merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Dalam mata yang terpejam ia bergumam.
"Bin, disini deket sama pantai kan?"
"Iya"
"Aku mau kesana deh"
"Ya, besok pagi aku bawa kamu kesana"
"Tapi maunya sekarang"
Hanbin seketika menghampiri Hayi setelah ia meletakan barang-barang bawaan mereka disudut kamar ini. Ikut duduk diatas ranjang, tepat disamping tubuh wanita itu.
"Sayang—" dalam gumaman ia menaruh telapak tangannya diatas perut Hayi yang rata. "—kamu ngidam ya?" lalu mengusapnya lembut sambil menyeringai jahil.
Hayi refleks membuka matanya lebar-lebar. Guyonan Hanbin tadi dinilai agak sedikit tidak masuk akal.
.
.
Holo ^^
segini aja ya untuk hari ini, kebanyakan uWu uWu gak sehat buat jantung katanya awokwok
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLO [END]
Romanzi rosa / ChickLit"Saat kau tak lagi ragu, maka genggamlah tanganku dan ikat aku" -Lee Hayi ... "Jika saja ikatan itu tak terlalu tabu, mungkin aku akan berhenti meragu" -Kim Hanbin . . . ❤ BiHi Story ❤ [Telah selesai pada tgl 10/06/22]