Chapter 30b (End)

161 10 14
                                        

.

.

~ 7 tahun kemudian...

"Pah, jatuh cinta itu apa?"

Pertanyaan polos yang keluar dari mulut bocah laki-laki itu seketika menyita perhatian Hanbin. Ia yang awalnya tengah fokus membaca laporan kerja kini sudah teralihkan pada sang anak sepenuhnya.

"Kamu tau kata-kata itu darimana?"

Anak lelaki itu lantas menunjukan isi buku dongeng diatas pangkuannya kepada sang ayah.

'After dinner, the Beast asked Belle to dance. As they whirled around the ballroom, the Beast realized he was in love with Belle. (Setelah makan malam, si monster itu bertanya kepada Belle untuk menari bersamanya. Saat mereka berputar mengelilingi ruangan, si monster menyadari bahwa dia jatuh cinta pada Belle.)'

Hanbin pun turut membaca penggalan cerita pada buku itu. Rupanya dari sanalah sang anak menemukan kata-kata tersebut.

"Hm, jatuh cinta ya?"

...

Hanbin menggeram kesal. Pasalnya baru sehari ia kembali dari Amerika, dan sekarang mobil kesayangannya sudah ditabrak oleh pengemudi lain.

Ada masalah apa dengan pengendara di Seoul? batinnya.

Sambil menahan emosi, pemuda itu pun turun dan menghampiri mobil yang sudah menabrak bagian belakang mobilnya. Dengan tegas ia mengetuk kaca pengemudi tersebut, lalu kemudian meminta orang itu untuk keluar. Harus ada yang bertanggung jawab atas kekacauan ini.

Tak lama menunggu, akhirnya seorang gadis mungil keluar dari dalam mobil itu. Dengan penuh rasa penyesalan ia tertunduk meminta maaf kepada Hanbin.

"Saya minta maaf sekali—"

"..."

Hanbin masih terdiam mendengar suara serak itu, sebenarnya ia masih marah dengan apa yang baru saja terjadi. Namun karena orang yang sudah membuat kesabarannya diuji itu adalah seorang wanita, ia jadi tidak sampai hati jika harus memakinya.

Terlebih...

"—saya janji, saya pasti akan membayar penuh untuk biaya ganti ruginya"

Ketika gadis itu mengangkat naik arah pandangnya, tatapan mereka bertemu untuk kali pertama. Ada getar samar yang sekejap Hanbin rasakan merayap didadanya. Entah bagaimana itu bekerja, kedua manik bulat dihadapannya seolah mampu membuat amarah yang sejak tadi menyelimuti kini bahkan tak lagi bersisa didalam dirinya.

Apakah ini yang orang sebut dengan jatuh cinta pada detik ketiga?

...

"Jatuh cinta itu adalah perasaan tertarik terhadap lawan jenis"

Jawab Hayi dengan lugas. Wanita itu datang dari arah dapur sambil membawa sepiring buah-buahan segar yang sudah ia potong. "—jadi, kalau ada laki-laki yang tertarik pada perempuan atau sebaliknya, itu artinya mereka sedang jatuh cinta" sambil tersenyum lembut Hayi menjelaskan kembali. Untuk anak seusianya, Hayi rasa penjelasan singkat ini akan cukup mudah ia pahami.

"Apa Mamah dan Papah juga begitu?"

Hayi memposisikan duduknya disamping sang anak setelah ia meletakan piring buah tadi diatas meja.

"Tentu"

Lalu diacaknya pelan puncak kepala Haruto, sambil sesekali Hayi melirik jahil kearah Hanbin.

Haruto adalah anak semata wayang Hayi dan Hanbin yang kini usianya sudah hampir menginjak angka tujuh. Anak laki-laki yang memiliki paras tampan itu banyak dikatakan orang begitu mirip dengan sang ayah. Ia anak yang pintar disekolah, karena diusianya yang masih belia ia sudah mampu menguasai 4 bahasa sekaligus. Haruto juga termasuk anak yang aktif dengan rasa keingintahuan besar didalam dirinya. Hayi dan Hanbin begitu menyayangi putra kecilnya, karena kehadiran Haruto telah membawa banyak perubahan besar dalam perjalanan hidup mereka.

HOLO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang