"Saat kau tak lagi ragu, maka genggamlah tanganku dan ikat aku" -Lee Hayi
...
"Jika saja ikatan itu tak terlalu tabu, mungkin aku akan berhenti meragu" -Kim Hanbin
.
.
.
❤ BiHi Story ❤
[Telah selesai pada tgl 10/06/22]
Hayi mengerjapkan matanya saat silau matahari mulai menerobos masuk melewati celah-celah gorden dan mengusik acara tidurnya. Ia melenguh kecil saat mendapati Hanbin yang juga masih terlelap pulas disampingnya. Memberikan lelaki itu sebuah kecupan kilat dibibir, Hayi lantas tersenyum puas kemudian.
"Gak baik nyuri kesempatan kaya gitu saat aku tidur" tiba-tiba mata Hanbin terbuka, membuat Hayi jadi membatu ditempatnya.
Wanita itu seketika mengatupkan bibirnya rapat-rapat.
"Eum –kamu udah bangun?" Hayi meninggalkan tawa kakunya disana. "—aku laper, kita langsung sarapan aja yuk sama yang lain" ia berusaha lari dari dekapan lelaki itu, hanya saja lilitan tangan Hanbin dipinggangnya ternyata jauh lebih kuat dari yang ia duga.
"Kenapa buru-buru banget? kalo laper kamu bisa makan aku sekarang"
Hayi hanya dapat meringis ciut, membalas tatap nakal kekasihnya itu.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hayi menatap pantulan dirinya dicermin memeriksa kembali riasan diwajahnya. Hari ini ia dan para wanita rencananya akan pergi berbelanja untuk keperluan pesta nanti malam.
Hanbin yang baru saja selesai mandi segera menghampiri Hayi. Memeluk tubuh mungil wanita itu dari belakang dan langsung memulai ritual paginya.
"Basah, Bin" rengek Hayi saat bahunya yang polos terkena tetesan air dari rambut lelaki itu.
Sebenarnya Hanbin dengan rambutnya yang basah selalu terlihat menggoda dimata Hayi, hanya saja saat ini Hayi sedang terburu-buru karena Hannah dan Suhyun sudah menunggunya diruang tamu.
"Kamu perginya bertiga aja?" tanya Hanbin manja sambil sesekali mencumbu bahu itu. "—aku anter ya?"
"Emangnya kamu gak sibuk?"
Menggeleng ditempat yang sama, Hanbin seolah enggan beralih dari Hayi walau hanya sedetik saja.
"Ya udah nanti aku minta Hannah buat ajak June juga deh biar kamu ada temen ngobrolnya"
Hanbin mengangguk sekali lagi. Namun kali ini ia sudah tak lagi memeluk Hayi.
Tersadar kalau lelaki itu sedari tadi memeluknya dengan bertelanjang dada membuat Hayi jadi malu sendiri.
.
.
Karena banyaknya keperluan yang harus mereka beli, saat tiba di supermarket Hayi memutuskan untuk membagi mereka kedalam dua kelompok. Tujuannya jelas agar acara belanja hari ini cepat selesai. Hannah dan June masuk dalam kelompok yang sama. Sedangkan Hayi, Hanbin dan Suhyun akan berada dikelompok yang lainnya.
Hannah dan June memisahkan diri segera setelah pembagian kelompok belanja itu dibagikan. Mereka sepakat untuk kembali berkumpul ditempat awal setelah menemukan semua bahan-bahan yang diperlukan. Hari ini pasti akan sangat melelahkan.
~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanbin mendorong troli berisikan berbagai macam bahan makanan dan buah-buahan. Sedangkan kedua wanita yang sejak tadi ada bersamanya sekarang entah sudah dimana. Karena lelah terus mendorong troli itu, Hanbin memilih untuk beristirahat sejenak. Meminggirkan troli tersebut ke dekat rak minuman dingin.
Saat ia sedang melihat-lihat isi rak tersebut, seorang gadis tiba-tiba saja menyentuh bahunya. Refleks Hanbin pun menoleh.
"Pak Kim?" sapa gadis itu kemudian.
"Yeri"
Ia pun tersenyum lebar saat Hanbin berhasil menyerukan namanya.
"Belanja disini juga?"
Hanbin mengangguk kecil saat gadis itu melihat isi trolinya.
"—sendirian aja kah?"
"Enggak, sama yang lain juga" Hanbin melihat sekelilingnya berusaha menemukan keberadaan Hayi dan Suhyun. Namun ia tidak berhasil mendapati kedua wanita itu.
Yeri mengangguk. Mengira kalau Hanbin pergi kesana bersama dengan Bobby dan Jinhwan.
"Oh iya, karena kebetulan Pak Kim lagi ada disini saya mau ngundang makan siang secara pribadi, kira-kira Pak Kim keberatan gak?"
Hanbin mengerutkan dahinya samar.
"Maksudnya pribadi gimana?"
"Ya— anggap aja ini sebagai undangan dari saya sebagai rekan design"
Sebenarnya Hanbin paham dengan maksud Yeri, hanya saja ia ingin memastikan sesuatu terlebih dulu.
"Maaf, tapi hari ini gak bisa, saya sudah ada acara lain"
"Gimana kalo besok? Pak Kim masih stay disini kan?"
Hanbin mengambil jeda untuk berfikir sejenak.
"Baik, saya usahakan. Kabari aja dimana tempatnya"
Ada binar kepuasan dimata Yeri saat Hanbin menyanggupi permintaannya.
"Oke deh, nanti saya kasih tau lokasinya lewat kakao aja ya"
Yeri meninggalkan Hanbin setelah itu, tanpa sempat bertemu dengan Hayi dan Suyhun yang baru saja datang selepas kepergiannya.
"Disini kamu rupanya"
Hayi menghampiri Hanbin dan langsung bergelayut manja dilengan lelaki itu.
"Tau nih! kirain tadi ngikutin dibelakang kita"
Ujar Suhyun sambil menaruh sekantung ayam potong ke dalam troli.
"Sorry"
.
.
...
"Makan siang dimana nih kita?" –Suhyun.
"Iya, gue udah laper banget nih" –Hannah.
"Enaknya dimana, Bin?" –June.
"Kamu mau makan dimana?" Hanbin malah melempar pertanyaan lain pada Hayi.
"Dimana aja, asal jangan makan sashimi" jawab wanita itu.
"..."
"—kenapa ngeliatinnya kaya gitu sih?" Hayi mengerutkan dahi saat semua mata mulai tertuju padanya. "—gak usah aneh-aneh, gue cuma lagi gak pengen makan raw food aja kok!"
Holo ^^
sedikit info aja nih, sekarang kita udah mulai masuk kebagian inti