"Saat kau tak lagi ragu, maka genggamlah tanganku dan ikat aku" -Lee Hayi
...
"Jika saja ikatan itu tak terlalu tabu, mungkin aku akan berhenti meragu" -Kim Hanbin
.
.
.
❤ BiHi Story ❤
[Telah selesai pada tgl 10/06/22]
Sidang kedua berakhir dengan lancar. Seperti apa yang sudah Mr. Choi katakan sebelumnya, sidang ini benar-benar menjadi sidang penutup atas kasus pembangunan hotel Jeju. Hanbin tentu merasa sangat puas dengan hasil akhirnya, terlebih karena sepanjang sidang berlangsung Hayi turut duduk menemaninya.
Awalnya Hanbin juga tidak menyangka kalau Hayi akan menyusulnya ke Jeju seorang diri. Dengan alasan rindu ia datang dan menemaninya sampai disini. Padalah Hanbin sendiri sudah mewanti-wanti jika wanita itu kelelahan –mengingat kondisinya saat ini.
Hanbin berjalan keluar aula sambil menggandeng jemari Hayi, membiarkan Yeri mengikuti langkah mereka dibelakang. Hari ini Jinhwan tidak ikut hadir ke persidangan, karena ia dan Bobby harus mengurus sesuatu di area pembangunan.
"Pak Kim!"
Hanbin menoleh ketika ia mendengar seruan Yeri.
"—aku sama Om mau makan siang bareng nanti, apa Pak Kim mau ikut gabung juga sama kita?"
Lelaki itu melirik wanita didalam gandengannya sekilas sebelum akhirnya ia membalas tawaran tersebut.
"Maaf, tapi saya sudah ada janji lain setelah ini"
Mendengar jawaban Hanbin, Yeri langsung menjatuhkan pandangannya pada Hayi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh begitu ya"
Nampak ia merasa kurang berkenan menerima penolakan itu secara tidak langsung.
"Saya permisi duluan kalau begitu"
Tanpa berlama-lama Hanbin pun beranjak dari sana membawa serta Hayi dalam rangkulannya.
.
Hayi kembali melirik Hanbin yang tengah fokus mengemudi.
"Kenapa?"
Tutur lelaki itu, yang rupanya menyadari gerak-gerik Hayi.
"Kenapa apanya?"
Wanita mungil disamping Hanbin itu gelagapan.
"Kamu merhatiin aku terus dari tadi, ada apa?"
Karena Hayi tak kunjung memberi jawaban, Hanbin pun akhirnya menepikan mobil dibibir jalan.
Sambil meraih satu tangan Hayi, Hanbin bertanya sekali lagi.
"Ada apa, sayang? kamu butuh sesuatu?"
Hayi tentu tidak bisa menolak Kim Hanbin yang melunak seperti ini. Lantas dipandangnya lelaki itu, dan kemudian Hayi mulai membuka suara.
"Kalo aku liat —kayanya Yeri suka sama kamu"
Hanbin terdiam sesaat, sebelum akhirnya ia tertawa kecil setelah mendengar penuturan Hayi.