Suara keras musik DJ memenuhi sebuah ruang diskotik. Orang-orang asik menari-nari ada juga yang asik minum minuman beralkohol bahkan disalah satu sudut ruangan diskotik itu ada pasangan yang sedang asik berciuman panas.
Tidak terkecuali seorang gadis berambut pendek sebahu berpenampilan tomboi yang juga tengah asik menikmati alkoholnya.
Sudah sangat mabuk tapi masih saja meneguk sedikit demi sedikit minuman haram itu sekedar untuk melepas beban pikirannya.
"Tolong beri sebotol Vodka lagi !!!" Teriaknya pada seorang pegawai diskotik yang sedang asik melayani pengunjung lain.
Pegawai itupun dengan sigap mengambil sebotol Vodka dan menuangkan ke gelas yang ada di hadapan gadis yang sedang mabuk itu.
"Mau berapa banyak lagi lo minum? Lo sudah sangat mabuk." Meskipun begitu si pegawai itu tetap saja menuangkan minuman ke gelasnya.
"Sampai gua puas..." Senyuman sumringah terpancar dari wajah itu.
"Dasar bodoh." Ketus si pegawai lalu meninggalkan gadis mabuk itu.
Tidak ada balasan, si gadis melanjutkan minumnya hingga tegukan terakhir.
Setelah tegukan terakhir itu dia bangkit dari duduknya untuk keluar dari keramaian diskotik. Berjalan perlahan dan menjadikan tiang-tiang penyangga sebagai sanggahan agar tetap bisa menyeimbangkan tubuhnya.
Tidak perduli orang-orang melihatnya ataupun membicarakan hal buruk tentangnya.
Hingga langkah nya terhenti didepan sebuah toko. Karena tidak tahan lagi dengan mual diperutnya akhirnya si gadis berambut pendek itu memuntahkan semua isi perutnya yang di dominasi air.
Woek...
Bau amis tercium di bajunya yang terkena muntahan. Orang-orang yang sedang berlalu lalang ataupun mampir ke toko itu juga ikut mual melihatnya.
"Hei kau... Jangan muntah di sini bodoh." Suara berat seorang pria paruh baya membuatnya menoleh sekilas.
Woek...
Gadis itu muntah sekali lagi dan tidak memperdulikan si pria yang sedang mengomel padanya.
"Dasar jalang, sudah saya bilang jangan muntah disini bodoh..." Sarkas pria yang di duga pemilik toko itu.
Dia mendorong tubuh gadis itu hingga tersungkur mengakibatkan gadis itu emosi dan mengeluarkan kata-kata kasar.
"Hei tua bangka... Berani banget Lo dorong gua... Lo ngga tau siapa gua ha?" Gadis itu bangkit dan berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya.
"Mau bapak kamu presiden sekalipun saya tidak perduli.. gara-gara kamu pelanggan saya lari. Dasar jalang!"
Ucapan pria itu membuat gadis mabuk itu benar-benar emosi, dia mendorong balik pemilik toko itu.
"Dasar tua bangka, jangan macam-macam sama gua kalau Lo masih mau lihat pagi besok!"
Semua orang hanya memperhatikan mereka, tidak berani untuk ikut campur perkelahian itu. Tetapi yang melihat justru memberikan cibiran pada gadis ber-hoodie hitam itu.
"Kalian dengar ucapan perempuan itu? Memangnya dia siapa?" Bisik salah seorang yang melihat perkelahian itu.
"Apa kita telfon polisi saja?" Bisik salah seorang lagi.
Gadis mabuk itu menoleh kearah orang-orang yang sedang memperhatikan nya dengan wajah datar dan berlalu begitu saja.
✨✨✨
Matahari pagi menembus sela-sela kecil jendela yang tertutup gorden berwarna biru. Menyebabkan seorang gadis terbangun dari tidurnya dan mengerjapkan matanya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Day [End]
RomanceAda apa dengan ku? Bukankah aku membencinya? - Ryujin Aku bingung dengan perasaanku pada mu Shin Ryujin. - Lia