Setelah Yujin pulang aku dan Ryujin mulai belajar tapi kali ini kami akan membahas materi-materi yang biasanya masuk di ujian. Ryujin tampak sangat serius menyimak materi yang aku paparkan padanya, dan aku tidak tau apakah aku yang terlalu kepedean atau memang benar dia terus memandangi ku sambil tersenyum.
Beberapa jam kami fokus pada pelajaran tanpa kami sadari hari telah sore, dan itu membuat aku dan Ryujin merasa lapar. "Lia, sampai sini dulu belajar nya. Gue lapar banget nih." Ucap Ryujin memegangi perutnya dan memasang wajah yang menggemaskan.
Melihat tingkah nya membuat aku tersenyum, belum pernah aku melihat Ryujin yang seperti itu, "Ya sudah, kita juga udah belajar 3 jam." Akupun menyetujui ucapannya tadi karena aku juga merasa sangat lapar.
"Kamu tunggu sebentar yah, biar aku masakan sesuatu." Ujarku lagi kemudian berniat untuk segera berdiri tetapi Ryujin menahan tangan ku.
"Gue mau ajak lo makan di luar."
"Eh? Ngga usah Ryu. Aku ngga mau ngerepotin kamu."
"Ngga ngerepotin kok. Lo udah seharian mengajar gue, lo juga urusin rumah. Sesekali gue mau ajak lo makan bareng di luar ngga masalah kan?"
Aku terdiam sebentar kemudian mengangguk mengiyakan ajakannya, "aku simpan ini dulu." Lanjut ku. Kamipun segera pergi menyimpan buku masing-masing juga mengganti pakaian.
...
Sekarang aku dan Ryujin sedang berada disebuah restoran ramyeon yang tidak jauh dari rumah. Ryujin memesan satu porsi ramyeon yang bisa di makan untuk dua orang bahkan lebih. "jalmeokgessseumnida." Ucapku dan Ryujin bersamaan.
Kami menikmati ramyeon panas ditengah cuaca yang lumayan dingin. Sesekali kami saling bertemu pandang dan bertukar senyuman.
"Huwahh, enak banget." Ujar Ryujin setelah memakan suapan pertamanya.
Tingkat Ryujin saat ini benar-benar berbeda dari biasanya, dia terlihat sangat menggemaskan. Sampai-sampai aku tidak sadar sudah berapa kali aku sibuk memandang dan tersenyum padanya. Melihat sisi lain seorang Shin Ryujin yang seperti ini membuat aku semakin yakin, kalau sebenarnya dia adalah gadis baik. Hanya saja kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua yang membuat sifatnya menjadi lebih keras dan suka bermain kasar pada orang lain.
Aku mengingat betul bagaimana pertemuan pertama ku dengan nya, saat mobil mewah nya menabrak ku di pagi saat aku akan masuk ke sekolah baru. Saat ia melempar lembaran-lembaran uang kearah ku yang sedang meringis menahan sakit di kakiku. Namun sepertinya ia tidak mengingat bahwa gadis yang ditabraknya sedang duduk makan ramyeon bersamanya. Biarlah itu menjadi cerita tersendiri bagi aku.
"Hei, Lia." Deep voice nya berhasil menyadarkan aku dari lamunan tentang kejadian beberapa bulan lalu.
"Iya? Kenapa, Ryu?"
"Lo kenapa nggak makan? Nanti keburu dingin." Ryujin mengambil mangkuk kecil di hadapan ku dan mengisinya dengan ramyeon itu, "ini, dimakan dulu. Malam ini kita makan sepuasnya." Lanjutnya yang sedang memberikan mangkuk ramyeon itu padaku.
"Ah, nee."
Aku kembali memakan ramyeon itu dan entah apa yang terjadi pada wajahku sampai-sampai Ryujin memandangi ku secara intens. Ia meraih tissue yang ada dipojok meja dan mengambil selembar. Dan tiba-tiba ia mendekat kan tangannya ke arahku, namun anehnya aku hanya terdiam menerima setiap perhatian nya.
Ryujin membersihkan sudut bibirku yang mungkin saya terdapat sisa ramyeon disana. Dan untuk kesekian kalinya perlakuan Ryujin membuat jantung ku berdebar lebih cepat. Kenapa malam ini dia sangat manis.
Hei jantung, tidak bisakah kau bersikap normal seperti biasanya?
Aku langsung menyadarkan diri dan memundurkan wajahku kemudian mengambil tissue ditangannya untuk membersihkan bibir ku sendiri, "Go-gomawo, Ryujin."
Ada apa ini? Kenapa aku jadi gugup begini.
Setelah menikmati makan malam kami memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar sebelum kembali ke rumah. Melewati deretan toko-toko yang beberapa sudah tutup. Walaupun langit mulai gelap, tetapi jalanan kota Seoul masih saja ramai. Kami mampir setelah melihat sebuah mobil pickup yang menjual hotteok, "Gamsamnida." Ucapku dan Ryujin pada ahjumma penjual hotteok.
Kami duduk dibangku taman yang tidak jauh dari mobil hotteok itu. Menikmati jajanan khas dengan isi pasta kacang, rasanya sudah lama sekali aku tidak makan ini.
"Lia."
"Iya?"
"Malam ini dingin yah, tapi masih terlihat cantik dengan bintang-bintang di langit."
Ryujin berucap dengan pandangan yang mengarah ke langit dengan jutaan bintang di atas sana. Aku memperhatikan sudut wajahnya, Ryujin yang aku lihat malam ini sangat berbeda dari Ryujin yang aku lihat di malam dan hari-hari sebelumnya. Hingga ia berbalik dan mempertemukan pandangan kami, matanya berbinar tapi terlihat ada sedikit kegelisahan disana.
Angin malam semakin berhembus kencang dan membuat aku semakin merasa kedinginan, aku adalah tipe orang yang tidak biasa terhadap cuaca dingin. Tubuh ku sedikit menggigil, Ryujin yang sedang menatap ku mengernyitkan dahi nya. Ia sepertinya menyadari apa yang aku rasakan sekarang, Ryujin melepaskan syal merah miliknya dan melingkarkan kan ke leherku, "di pakai. Biar lo ngga kedinginan."
"Tapi kamu?"
"Gue sudah biasa sama cuaca begini. Sekarang kita pulang aja, gue ngga mau lo masuk angin."
Sekali lagi dia menunjukkan sisi perhatiannya. Dan itu berhasil membuat wajah ku terasa hangat. Senyuman terpancar dari bibirku yang tersembunyi dibalik syal. Malam ini Ryujin benar-benar membuat ku selalu tersenyum.
Kamipun memutuskan untuk pulang sebelum hari semakin malam. Dalam perjalanan aku benar-benar berharap sisi hangat yang Ryujin tunjukkan malam ini bisa terus ia tunjukkan pada siapapun.
Kurang dari 20 menit kami sampai di rumah, setelah mengucapkan selamat malam dan selamat tidur kami segera kembali ke kamar masing-masing. Aku langsung tidur setelah membersihkan diri karena besok aku harus bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan dan beres-beres rumah sebab bibi tidak akan datang karena anaknya sedang sakit.
~Bersambung
Hallo.Author lagi gabut, jadi pengen Update cepat 😂😂 Dah lah, ngga tau mau bilang apa. Pokoknya sehat-sehat selalu yah Chingu reul 👉😉
Borahae 💜💜💜
Jangan lupa vote 😇
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teruntuk kalian berdua, sering-sering dong update foto bareng 😩😩😩 Vlive bareng kek sekali-kali. Nggak tau apa para penumpang merindukan kapten nya. 🥺🥺🥺