11

637 80 8
                                    

Keesokan harinya di rumah Chaeryeong. Tidak ada Lia di sini, karena dia mungkin sedang di rumah Ryujin untuk membawa barang-barangnya dari kos ke rumah itu, lalu mungkin setelahnya ia akan belajar bersama Ryujin.

Hanya ada Chaeryeong, Chaeyeon dan Yujin. Seperti biasa, setiap pulang kuliah di hari Rabu Yujin akan menyempatkan untuk mampir sekedar bermain game bersama Chaeyeon.

Tapi kali ini ia sedang bermain dengan Chaeryeong karena si kakak sedang bertapa di toilet.

Keduanya focus pada layar monitor didepannya. Sampai pada akhirnya karakter game Chaeryeong kalah.

"Aish.... Kalah lagi." Kesal Chaeryeong, ia mempoutkan bibirnya.

"Ha ha ha ha... Ini sudah ke 5 kalinya lo kalah." Tawa Yujin mengejek Chaeryeong. Chaeryeong memang selalu kalah saat bermain game dengan Yujin. Tapi saat bermain dengan sang kakak ia pasti akan memperoleh kemenangan lebih banyak.

"Ingan perjanjian kita, yang kalah traktir." Yujin me-naik turunkan alis kirinya dengan senyuman jahil di wajahnya.

"Iya iya... Bawel banget sih."

"Oh iya, Chaer. Hum.. teman Lo yang waktu itu datang-" belum selesai pada ucapannya, Chaeryeong sudah menyambar sambil mengambil remote tv di bawah meja.

"Maksud lo, Lia?" Yujin tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Kenapa sama Lia?"

"Hum..ga kenapa-kenapa." Yujin memandang lurus ke arah tv.

Chaeryeong yang nampak menyadari ada sesuatu pada Yujin langsung berbalik menatap nya dengan tatapan tajam.

"Lo...suka yah sama Lia?" Ucap Chaeryeong seolah sedang mengintrogasi orang di hadapannya itu.

"Umm.. ii ituu." Wajah dan telinga Yujin sudah merah, ia langsung berdiri untuk menghindari Chaeryeong dan mengalihkan obrolan.

"Si Chaeyeon mana sih? Lama banget panggilan alamnya." Yujin masih salah tingkah.

Chaeryeong semakin menatap gadis itu secara intens. Chaeryeong tau betul bahwa Yujin sedang salah tingkah sekarang.

.
.
.

Di rumah Ryujin.

"Eomma?! Ini aku ngga salah dengar kan?" Ucap gadis berambut pendek. "

"Yah, ngga lah. Mulai hari ini, Lia akan tinggal bersama kita."

"Apa ngga cukup dengan eomma menyuruh aku belajar dengan dia. Sekarang eomma mengajak dia tinggal disini." Ryujin dibuat semakin kesal karena eommanya yang mengajak Lia untuk tinggal di rumah mereka.

"Kamu jangan proses! Ini juga demi kebaikan kamu, saat eomma sedang kerja kamu ada yang menemani. Dan akan memudahkan juga buat Lia kalau akan mengajar kamu."

Ryujin mengacak rambutnya frustasi, ia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan eommanya. Sedangkan Lia hanya duduk terdiam dan menunduk.

"Sudah, jangan ada protes lagi. Nah Lia, sekarang kamu simpan dulu barang kamu di kamar yang itu. Setelah itu lanjutkan pekerjaan kamu yah.."

"Ba..baik nyonya." Lia pun beranjak dan segera masuk ke kamar yang di maksud nyonya Shin.

Kamar itu cukup luas untuk Lia, dan tidak terlihat seperti kamar asisten rumah tangga.

Setelah merapikan barang-barang nya, Lia pun pergi ke kamar Ryujin.

Gadis berambut pendek itu masih merasa kesal. Mulai hari ini, 24 jam ia akan tinggal seatap dengan Lia.

Tok tok tok

Another Day [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang