8

641 81 1
                                    

Lia POV

Aku duduk di sofa setelah di persilahkan masuk oleh nyonya Shin, aku mendengar panggilan itu dari pak Lee tadi pagi saat di sekolah.

"Tunggu sebentar yah Julia, saya panggil anak saya. Kamu minum saja dulu tehnya." Ucap nyonya Shin berjalan menaiki tangga.

Aku mengangguk kemudian meraih cangkir di meja. "Ne. Baik nyonya."

Aku melihat-lihat lagi isi rumah ini, tidak ada yang berubah. Suasananya masih sama, suasana sepi dan tenang seperti tidak ada orang. Bagaimana tidak, rumah ini sangat besar.

Tidak lama nyonya Shin kembali dari lantai atas mendekat ke arahku dan duduk di sofa di samping ku.

"Dia lagi ganti baju, sebentar lagi turun." Ucap nyonya Shin.

"Ah, ne nyonya."

Sedang asik mengobrol dengan nyonya Shin, suara langkah kaki terdengar mendekat ke arah kami. "Eomma." Aku berbalik setelah mendengar suara nya.

Mataku membulat sempurna melihat sosok yang datang, gadis berambut pendek sebahu dengan hoodie abu-abu dan celana pendek selutut.

Gadis yang selalu memperlakukan aku dengan kasar, gadis yang pernah aku tumpahi es teh secara tidak sengaja pada seragam sekolah nya.

Langkah nya terhenti di anak tangga terakhir begitu pandangannya mengarah kepada ku. Aku diam membeku, bingung apa yang harus aku lakukan.

Ia kembali berjalan mendekat dengan tatapan datar. Aku menelan ludah ku dan memandang wajahnya dari samping lalu segera mengalihkan tatapanku lagi.

"Ngapain lo disini?" Suara datar akhirnya keluar dari mulut nya. "Eomma, ngapain dia disini?",Tanyanya pada nyonya Shin.

"Eh, kamu udah tau dia? Wajar sih, kalian kan satu sekolah." Jawab nyonya Shin.

Aku mengumpulkan keberanian ku untuk menyapanya. "ha.. hai, Ryujin."

"Ryu, nanti Julia yang akan bantu kamu untuk belajar dan menemani kamu saat eomma ngga di rumah." Kening Ryujin mengkerut, alisnya naik sebelah setelah mendengar ucapan eommanya.

"What? Eomma ngga salah?! Masih banyak guru les yang bagus, kenapa harus dia?"

"Eomma pilih Julia untuk menemani dan membantu kamu belajar ya... karena eomma dapat informasi dari pak Lee kalau dia ini cerdas dan baik. Selain itu kalian seumuran dan satu sekolah, pasti terasa lebih enak belajar sama teman sebaya kan."

"Tapi kenapa harus dia eomma? Justru kalau dia yang mengajar Ryujin, pelajaran ngga akan masuk."

"Ngga ada penolakan, eomma mau kamu belajar sama Julia. Kalau kamu menolak eomma akan tarik semua fasilitas kamu."

"Mwo? Gara-gara dia eomma tega sama aku." Ryujin tersenyum sinis, sementara aku masih menunduk. "Sudahlah, Ryujin capek."

Gadis itu langsung kembali ke kamarnya setelah ucapan terakhirnya itu.

"Maafkan sikap Ryujin yah Julia. Saya yakin dia ngga ada maksud seperti itu, dan saya juga yakin nanti dia akan belajar dengan baik. Maka dari itu saya mohon bantuan kamu."

"Ne. Tidak apa nyonya, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu Ryujin belajar. Saya juga akan memastikan dia rajin masuk sekolah."

"Terimakasih yah." Nyonya Shin mengelus punggung tangan ku.

"Oh iya, nyonya bisa panggil saya Lia saja, biar lebih enak."

"Oke, Lia."







Another Day [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang