4

739 82 5
                                    

Hari kedua disekolah baru, Lia datang lebih awal pagi ini. Lia berjalan melewati koridor yang sepi sambil mendengarkan musik dari radio recorder miliknya.

Radio recorder itu di berikan oleh sang ibu saat Lia berusia 10 tahun.

Sedang asik dengan aktivitas nya tiba-tiba ada yang melempar Lia dengan tas dari arah belakang hingga membuat nya hampir terjatuh. Begitu berbalik, dia melihat sosok gadis berambut pendek yang menatap tajam padanya. "Ryujin."

Dengan nada datar Ryujin menyuruh Lia untuk membawakan tasnya."Bawain tas gua!"

Setelah mengatakan itu Ryujin langsung pergi meninggalkan Lia, kemudian Lia langsung mengambil tas Ryujin yang berada dilantai dan menuju ke kelasnya.

.
.
.

Setelah meletakkan tas Ryujin, Lia kembali ke bangkunya dan mengeluarkan buku catatannya ah lebih tepatnya buku diary nya untuk menulis sesuatu.

Sekitar 5 menit Lia asik menulis datanglah Chaeryeong. "Pagi Lia." Sapa Chaeryeong.

"Pagi juga Chaer."

"Lagi nulis apaan?"

"Bukan apa-apa kok." Lia langsung menutup bukunya dan memasukkan ke dalam tas.

Saat akan duduk Chaeryeong melihat ada tas Ryujin di bangku belakang.

"Itu tas Ryujin... Dia udah datang?"

Lia ikut berbalik melihat ke objek yang Chaeryeong lihat.

"Iya..dia udah datang."

"Lo ngga di apa-apain kan Li?"

"Ngga kok." Lia hanya tersenyum memandang Chaeryeong.

"Ngga biasanya dia datang jam segini."

Tidak ada jawaban lagi dari Lia.

"Chaer aku ke toilet dulu yah."

"Oh.. Okay.. mau di temenin ngga?"

"Ngga usah, aku sendiri aja."

Lia langsung keluar menuju ke toilet. Dan begitu dia tiba di toilet pemandangan yang mengejutkan membuat Lia melebar kan matanya.

"Ryujin.. kamu merokok?"

"Kalau iya emang kenapa? Bukan urusan Lo."

"Tapi ini di sekolah, bagaimana kalau ada guru atau siswi yang lihat?"

"Terus gua perduli gitu?"

"Ta.. tapi kan."

Ryujin yang awalnya bersandar di tembok dekat wastafel kini berjalan mendekati Lia.

Dia mendorong Lia hingga tubuh Lia bersandar di tembok. Ryujin mengunci tubuh kecil Lia hingga ia kesulitan untuk bergerak.

Ryujin kembali mengisap rokok nya dan menyemburkan asapnya ke wajah Lia.


Uhuk uhuk..

"Lo ngga usah ikut campur urusan gua." Ryujin kembali mendorong Lia ke arah wastafel hingga kepala Lia menyentuh permukaan wastafel itu.

"Asal Lo tau yah.. ngga ada siswi yang berani negur gua disekolah ini. Jadi Lo diam aja deh kalau mau aman" Ancamnya.

"Dan awas aja kalau lo berani lapor ke guru kalau gua merokok di sekolah, gua jamin hidup Lo akan lebih menderita lagi."

Ryujin pergi meninggalkan Lia yang sedang menangis ketakutan.

.
.
.


Lia kembali ke kelasnya setelah membasuh wajahnya agar tidak terlihat habis menangis.

Another Day [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang