16

697 91 10
                                    

Entah sudah berapa lama Ryujin, Yeji dan Yuna berpesta di lantai dua. Si gadis sipit dan gadis jangkung akhirnya memutuskan untuk pulang.

Untung saja Ryujin dan Yeji tidak mabuk meskipun mereka minum Soju tadi.

"Bye Ryu. Kita balik dulu." Ucap Yeji yang mulai melangkah meninggalkan rumah itu bersama Yuna.

"Hati-hati lo berdua." Teriak Ryujin membalas teman-temannya.

Tidak di rasa hari semakin sore, Ryujin mulai merasa perutnya sedang berdemo. Memang banyak makanan yang di bawa Yeji dan Yuna tadi, tetapi itu tidak cukup untuk membuat perut Ryujin kenyang. Bagaimana tidak, mereka hanya membawa kacang rebus dan kuaci.

Ryujin pun berjalan ke arah dapur dan mencari apapun yang bisa ia makan. Banyak bahan makanan di kulkas tapi ia tidak tau cara mengolahnya. Ingin pesan makanan di luar tapi uang jajan nya masih di potong oleh eommanya.

"Aish.. ini cara masak nya gimana sih?" Ryujin menggaruk kepalanya kebingungan sambil menatap bahan makanan itu.

Di kamar Lia.

Lia sibuk membalas pesan yang masuk di handphone nya, itu adalah pesan dari Yujin. Gadis cantik setengah tampan itu mengajak Lia keluar untuk menemaninya ke suatu tempat.

Tok tok tok

Pintu kamar Lia di ketuk cukup kuat, hingga membuat Lia yang masih berkutik dengan handphonenya terkejut seketika.

Lia berjalan ke arah pintu dan membukanya perlahan, mendapati Ryujin di hadapannya.

"Ryu-Ryujin?"

Ryujin tampak memperhatikan Lia dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Ia melihat Lia sangat rapi.

"Lo mau kemana?" Tanya Ryujin.

"A-aku, mau keluar sebentar sama teman. Oh iya, Yeji dan Yuna sudah pulang?" Jawab Lia dan di lanjutkan pertanyaan olehnya.

"Iya.. mereka baru aja pulang. Hum.. gue lapar, bisa lo masak dulu buat gue sebelum pergi, gue ngga bisa masak."

"Ya ampun, maaf. Aku lupa masak, ya udah sekarang kamu tunggu aku mau masak buat kamu dulu."

Lia pun segera berlari ke dapur dan Ryujin tersenyum kecil melihat gadis itu kemudian menyusul Lia ke dapur.

Ryujin duduk kursi dan memainkan game di handphone nya. Sedangkan Lia focus memasak sembari menunggu Yujin datang.

"Ryujin, ini makanan nya." Lia meletakkan makanan di hadapan Ryujin setelah kurang lebih 15 menit menyiapkannya.

Semangkuk nasi hangat, sup hangat dan ikan makarel telah tersedia di meja.

"Thanks you." Ryujin mulai mencicipi makanan itu.

Lia hanya tersenyum dan menatap Ryujin dengan nanar.

Dert dert

Handphone Lia berbunyi itu membuat senyum di wajahnya semakin mengembang. Ia mengangkat telepon itu.

"Ne, Yujin-ah."

". . . ."

"Ah... Iya, aku keluar sekarang."

". . . ."

"Iya."




Lia mengakhiri telepon itu dengan senyuman yang masih terpancar di wajah cantiknya.

"Ryujin, teman aku sudah menunggu di luar. Aku pergi dulu yah."

Ryujin menatap Lia, tatapan nya seolah menginginkan agar Lia tidak pergi kemana-mana. Tapi ia segera mengangguki perkataan Lia tadi.

Another Day [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang