10

687 83 1
                                    

Sepulang dari sekolah Lia langsung pergi ke rumah Ryujin menaiki bus. Itu karena Ryujin telah pulang lebih dulu, tapi entahlah dia pulang ke rumahnya atau pergi ketempat lain.

Saat Lia tiba di rumah Ryujin ternyata gadis itu tidak langsung pulang kerumahnya. Hampir 3 jam Lia menunggu namun Ryujin tak kunjung datang sampai tanpa sadar ia tertidur di sofa.

"Lia.. Lia." Suara lembut dari seorang wanita disertai sentuhan di pipinya membuat Lia terbangun dari tidurnya. Lia segera memperbaiki posisi duduknya karena terkejut melihat majikannya telah berdiri didepan.

"Nyo-nyonya." Ucap Lia sedikit gugup, "Maaf, saya ketiduran nyonya."

"Tidak apa, kamu pasti lelah... Tapi dimana Ryujin? Kenapa kalian tidak belajar?!"

"Ma-maaf nyonya, tadi saat pulang sekolah Ryujin pergi duluan, saat saya susul mobilnya sudah meninggalkan sekolah." Jawab Lia dengan kepalanya yang masih menunduk.

"Anak itu." Nyonya Shin memijat keningnya dan duduk di sofa untuk menenangkan pikirannya.

10 menit kemudian.

Ceklek

Suara pintu terbuka, di susul suara langkah kaki yang mendekat kearah Lia dan nyonya Shin. Hingga membuat kedua berdiri dari duduknya.

Ryujin melangkah dengan santainya sambil memainkan kunci mobilnya.

"Ryujin." Teriak nyonya Shin saat gadis itu akan melangkahkan menuju tangga.

Langkahnya terhenti, dan pandangannya mengarah pada kunci di tangannya.

"Dari mana saja kamu?" Nyonya Shin mendekat pada Ryujin.

Yang ditanya masih tidak menjawab namun sekarang telah berbalik untuk menatap eommanya.

"Aku habis main sama teman-teman." Jawabnya santai.

"Kamu ini. Lihat Lia! Dia menunggu kamu dari tadi." Tunjuk nyonya Shin pada Lia.

Ryujin sedikit memiringkan kepalanya untuk melihat Lia yang tubuhnya tertutup eommanya.

"Yang suruh dia tunggu aku siapa?"

"Kan eomma sudah bilang, sepulang sekolah kamu langsung pulang ke rumah dan berjalan bersama Lia."

"Come on eomma, Ryujin capek loh seharian belajar. Masa sampai rumah belajar lagi."

"Kamu perlu belajar tambahan, sebentar lagi kamu ujian. Memangnya kamu mau tidak lulus?!"

"Eomma, kita kan orang kaya. Kita bisa bayar."

"Kamu pikir eomma mau melakukan itu? Eomma mau kamu belajar agar nilai kamu bagus dan nantinya bisa masuk perguruan tinggi yang bagus juga."

"Kita orang kaya eomma, kita bisa gunakan uang-uang itu untuk Ryujin masuk perguruan tinggi."

"Tidak selamanya kita akan memiliki semua ini Ryujin... Sekarang mana kunci mobil dan kartu kredit kamu."

"Eomma mau apa?" Ryujin mengerutkan keningnya.

"Selama nilai-nilai kamu masih jelek, jangan harap eomma akan kembalikan semua fasilitas kamu." Nyonya Shin merebut paksa kunci mobil dan kartu kredit Ryujin yang ada di dompet nya.

"Eomma!!! Kok eomma tega?"

"Terserah kamu mau bilang apa, sekarang kamu mandi lalu lanjut belajar sama Lia. Pokoknya, eomma ngga akan kembalikan semua ini sampai sikap kamu berubah jauh lebih baik." Nyonya Shin berjalan kembali menuju Lia.

"Lia, tolong kamu ajar dia dengan baik yah. Kalau Ryujin macam-macam kamu lapor pada saya." Ucap nyonya Shin sambil memegang bahu Lia.

Lia yang sedari tadi terdiam hanya bisa meneguk salivanya dan pandangannya sesekali kepada Ryujin. "Ba-baik nyonya, saya akan berusaha sebaik mungkin."

Another Day [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang