18

757 91 24
                                    

Ceklek

Pintu terbuka dan memunculkan sosok gadis bertubuh mungil. Hal itu membuat Ryujin langsung berdiri dan memandang ke arah sang gadis.

"Dari mana aja Lo? Lo di gaji buat ngajarin sama temani gue, kenapa malah keluyuran. Ha?" Nada bicara Ryujin meninggi dan ekspresi nya seperti sedang marah.

Namun sebenarnya Ryujin tidak sedang benar-benar marah pada Lia.

Lia yang terkejut dengan sikap Ryujin, langsung membeku. "Ma-maaf, Ryujin. Tadi aku ke toko buku sebentar."

"Heh, ke toko buku atau jalan-jalan sama orang itu?" Tanya Ryujin mengintimidasi.

Lia semakin bingung dengan perkataan Ryujin. Ia tidak paham kenapa Ryujin berkata kalau dirinya berjalan-jalan dengan seseorang.

"A-aku ngga mengerti maksud kamu, aku cuma ke toko buku sebentar sama teman aku dan setelah itu dia langsung antar aku pulang."

Ryujin menatap Lia dengan tatapan sinis dan smirk muncul di wajahnya. Ia langsung pergi dari hadapan Lia dan menuju ke kamarnya. Lia masih diam menatap punggung Ryujin yang semakin menghilang dari pandangan nya.

"Huufftt." Hembusan nafas kasar Lia berhasil membuat dirinya sedikit tenang.



Lia POV

Aku melihat sekeliling ruangan tengah dan pandangan ku tertuju ke sepatu dan tas Ryujin yang berserakan di lantai. Ku ambil tas dan sepatu nya lalu meletakkan di tempatnya. Ada apa dengan Ryujin, beberapa hari ini ia tampak baik, bahkan saat di sekolah tadi ia juga masih baik. Tapi kenapa sekarang ia menjadi seperti itu lagi.

Ku lihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 17:00, waktu belajar Ryujin seharusnya di mulai 20 menit lalu. Aku segera ke kamar untuk mengganti pakaian dan mengambil buku yang akan kami pelajari untuk hari ini.

Tapi sebelum aku ke kamar Ryujin, aku ke dapur untuk membawakan cemilan dan minuman kesukaan Ryujin. Lalu bergegas ke kamar nya.

Tok tok tok

"Ryujin, ini aku Lia."

"Masuk."

Aku membuka pintu perlahan ketika Ryujin mengizinkan untuk masuk. Ternyata dia sedang duduk di kursi meja belajarnya.

Ryujin memunggungi aku dan aku mendekat ke arah meja belajar itu.

"Ini aku bawakan cemilan dan minuman kesukaan kamu." Ucapku sambil meletakkan nampan di atas meja. Tidak ada jawaban dari Ryujin, ku lihat ia sedang memegang buku yang sepertinya buku pelajaran.

"Maaf, aku telat dari jam biasanya kita belajar."

"Mulai besok dan seterusnya lo pulang pergi sekolah bareng gue." Ucap Ryujin yang masih memunggungi aku.

Aku mengernyitkan dahi mendengar ucapan nya. Apa aku tidak salah dengar? Dia meminta ku untuk pergi dan pulang bersamanya saat sekolah.

Ryujin berdiri kemudian berbalik ke arahku tetapi masih tidak memandang ke arah ku.

"Pokoknya, mulai besok lo pergi dan pulang sekolah harus bareng gue!"

"Bukannya biasannya kamu ngga suka saat bersama aku? Kenapa tiba-tiba?"

"Ngga usah banyak tanya, ini supaya lo ngga telat lagi. Ingat lo itu di sini kerja, lo dibayar." Perkataan Ryujin memang benar, aku di sini untuk kerja.

"Ba-baik."

"Ya udah, sekarang kita lanjut seperti biasanya."

Aku mengangguk dan tersenyum walaupun masih sedikit bingung dengan sikap Ryujin. Kami pun belajar dengan tenang, ku perhatikan Ryujin juga memperhatikan setiap pemaparan materi yang aku berikan. Melihat dia belajar dengan tekun membuat ku senang.


Another Day [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang