Jam istirahat telah berlangsung sekitar tiga menit, para siswi berbondong-bondong keluar dari kelas mereka.
Lia pergi ke kantin bersama Chaeryeong.
"Lia... Lo bawa bekal?" Tanya Chaeryeong saat Lia mengeluarkan kotak makanannya yang berisi nasi dan telur mata sapi.
"He he.. iya, kamu mau coba? Ini aku sendiri yang masak loh." Lia menawarkan pada Chaeryeong.
Karena penasaran dengan masakan Lia, Chaeryeong pun mengambil sendok yang ada di atas meja kantin itu dan mencicipi makanan Lia.
"Hmmm... Masakan lo enak." Puji Chaeryeong dibalas senyum oleh gadis dihadapannya. "Baru kali ini loh gua lihat teman sekelas bawa bekal."
"Ah, serius?"
"Iya... Biasanya mereka makan di kantin aja, mungkin ngga mau repot."
"Padahal, kalau bawa bekal sendiri kan lebih sehat dan menghemat perbelanjaan."
"Huh... Tau lah anak-anak sekolah ini, prinsip nya kalau bisa beli kenapa harus repot-repot bawa dari rumah."
Sedang asik berbincang-bincang, dari arah pintu kantin datang tiga orang yang menjadi pusat perhatian seluruh siswi yang sedang makan.
Brak...
Suara pukulan meja mengejutkan seisi kantin.
"Minggir Lo!" Ucapan datar dan menakutkan keluar dari mulut salah satu gadis.
Dua orang yang sedang menikmati makanan nya segera pergi dengan raut wajah kesal.
"Woi Lo.." teriak gadis berambut pendek pada gadis berkacamata yang sedang minum jus di meja sebelah nya.
Gadis berkacamata mata itu langsung menghampiri dengan wajah ketakutan.
"I...iya... Ada apa kak?"
"Pesanin gua bakso buruan!" Perintahnya dengan semena-mena.
"Ba... Baik kak." Gadis kacamata itu langsung berlari menuju meja pesanan.
Semua mata benar-benar tertuju padanya, tapi dia tidak memperdulikan.
Di sisi lain tempat Lia dan Chaeryeong.
"Kejam banget dia." Lia menengok pada gadis yang menjadi pusat perhatian itu.
"Itu Ryujin. Teman sekelas kita, dua orang yang sama dia itu Yeji dan Yuna." Ucap Chaeryeong kemudian memakan lagi makanannya.
"Apa dia sering melakukan itu?"
"Umm... Entah. Ryujin itu orang sombong, galak lagi. Dia sering ngebully anak-anak sekolah sini yang ngga dia suka."
"Tega banget sih. Emang ngga ada yang laporin ke guru?"
"Mana ada yang berani kalau udah dapat ancaman dari dia, soalnya Ryujin kalau udah sekali ngomong akan dia lakuin beneran. Hum.. dan aku harap kamu jangan sampai bermasalah sama Ryujin yah. Bisa gawat urusannya."
Lia heran mendengar ucapan Chaeryeong. "Sekejam itu kah gadis bernama Ryujin itu?" Batinnya.
Di meja tempat Ryujin Yeji dan Yuna.
Gadis berkacamata mata tadi telah kembali dengan semangkuk bakso dan meletakkan di hadapan Ryujin.
"Ii.. ini baksonya kak."
"Eh cupu.. Lo buta atau gimana sih. Lo lihat kan gua itu ngga sendiri, ada teman-teman gua. Kenapa Lo cuma pesan satu ha?"
"Ma.. maaf kak, aku pesanin lagi buat kak Yeji dan kak Yuna kalau begitu." Gadis kacamata itu langsung berlari lagi menuju meja pesanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Day [End]
RomanceAda apa dengan ku? Bukankah aku membencinya? - Ryujin Aku bingung dengan perasaanku pada mu Shin Ryujin. - Lia