Epilog

1.1K 83 10
                                    

3 tahun kemudian

Siang ini kelas Ryujin selesai lebih awal dan dia akan pergi menjemput Lia di fakultasnya. Ryujin mengambil jurusan ekonomi dan bisnis sedangkan Lia mengambil jurusan kedokteran. Bukan tanpa alasan Lia mengambil jurusan itu, mengingat bagaimana dulu kondisi sang ayah membuat Lia terdorong dan bertekad untuk bisa meraih beasiswa jurusan kedokteran. Ia ingin bisa menjadi penolong bagi warga-warga kurang mampu di desanya.

Pada awalnya Ryujin ingin membantu untuk membiayai kuliah Lia. Namun gadis itu bersikeras untuk tidak mau merepotkan Ryujin dan eommanya. Dan sekarang hubungan Ryujin dengan sang ibu sudah jauh lebih baik, Ryujin mencoba memahami bagaimana pekerjaannya eommanya. Begitupun dengan eomma Ryujin, beliau mulai berusaha untuk lebih memperbanyak waktu dengan Ryujin.

"Shin Ryujin, pabo-ya." Ryujin berbalik saat mendengar suara yang memanggilnya. Itu Yeji, Yeji satu fakultas dengan Lia hanya saja Yeji mengambil kedokteran gigi.

Lalu bagaimana dengan Yujin? terakhir kali mereka bertemu dengan Yujin beberapa bulan lalu di hari kelulusannya. Gadis itu bertekad menyelesaikan kuliahnya dengan cepat karena ingin mengambil S2 di London. Tekat Yujin menjadi motivasi bagi Lia dan Ryujin, terlihat santai namun dibalik itu memiliki ambisi yang kuat.


"Huh, gue kirain Lia." Ketus Ryujin saat berbalik dan mendapati Yeji sudah berada didepannya.

"Dasar bucin."

"Biarin, makanya pacaran. Biar nggak hampa hidup lo." Ejek Ryujin pada si gadis sipit itu.

Sedetik kemudian Yeji memukul kepala Ryujin dengan buku yang ada di genggamannya, "auu, sakit bego."

"Biarin, makanya jangan ngejekin."

Ryujin hanya tertawa melihat sahabatnya itu merajuk. "Ututu, jangan ngambek dong. Gini aja deh, gue traktir lo makan gimana?"

Yeji langsung tersenyum, orang mana sih yang tidak bahagia saat ingin di traktir, "nah gini dong. Ini baru sahabat gue."

Tidak lama Ryujin melihat Lia berjalan sambil tersenyum dan melambaikan tangan kepadanya. Ryujin pun membalas lambaian dan senyuman Lia hingga membuat Yeji ikut berbalik melihat Lia.

"Hai, sudah selesai kelasnya?" Tanya Ryujin kemudian mencium kening sang kekasih.

"Udah." Jawab Lia yang lalu memeluk Ryujin.

Yeji memutar bola matanya malas, ia sudah terbiasa menjadi obat nyamuk diantara kemesraan Ryujin dan Lia. "Oi, jadi traktir nggak?"

"Ganggu aja Lo." Ketus Ryujin sedangkan Lia hanya tertawa kecil.






Malamnya mereka sudah berkumpul disebuah restoran mewah milik keluarga Ryujin. Di sana sudah ada Chaeryeong dan Yuna juga, Chaeryeong mengambil jurusan jurnalistik di universitas yang berbeda dengan teman-temannya. Sedangkan si jangkung yang paling muda diantara mereka mengambil jurusan yang berkaitan dengan fesyen, itu memang impian Yuna dari dulu. Kalau saja dulu dia di izinkan mungkin dia tidak akan masuk ke sekolah khusus perempuan itu, mungkin dia akan mengambil sekolah yang memang hanya memfokuskan pada dunia fesyen.

"Khusus malam ini, gue traktir kalian semua." Ujar Ryujin.

"Widih widih.. kesambet setan apa lo tiba-tiba mau traktir kita semua." Yuna berucap dengan sedikit tidak percaya.

Ryujin kembali menatap Lia lalu tersenyum, "hari ini hari spesial kita." Lia juga ikut tersenyum melihat Ryujin, sampai-sampai muncul eye smile dari gadis cantik itu.

"Oh, lagi rayain anniversary to." Ucap Chaeryeong yang mulai paham. Yeji tetap fokus pada makanan yang telah mereka pesan tadi, membiarkan Yuna dan Chaeryeong menonton keromantisan sepasang kekasih itu. Yeji sudah bosan melihat mereka, ia berharap Ryujin dan Lia cepat-cepat mengesahkan hubungan mereka agar dirinya tidak menjadi obat nyamuk lagi.

Another Day [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang