17

716 91 9
                                    

Semua siswi kelas XIIA telah menyelesaikan mata pelajaran pertama dan akan segera bersiap-siap untuk mata pelajaran berikutnya yaitu olahraga.

Setelah berganti pakaian, guru mengintruksikan kepada semua siswi untuk berkumpul di lapangan.

Hari ini cuaca cukup cerah jadi mereka akan melakukan kegiatan secara outdoor. Di lapangan sekolah yang sangat luas.






Pritttt

Suara nyaring dan sumpritan pak Han berhasil membuat semua siswi berlari ke arahnya.

Pak Han segera mengarahkan siswinya untuk segera berbaris rapi, "Ayo cepat buat 4 baris."

"Jadi, sebelum kita mulai ada baiknya kalian melakukan pemanasan dulu biar tidak ada yang cedera nanti."

"Hum.. Eunbi, sebagai ketua kelas tolong kamu arahkan teman-teman kamu untuk pemanasan yah." Kata pak Han ke siswi bernama Eunbi itu.

"Ne...saya akan mengarahkan teman-teman, Pak." Balas Eunbi yang berdiri di bagian depan.



Si ketua kelas pun langsung mengambil alih barisan teman-temannya dan segera melakukan pemanasan.

Dibarisan paling belakang 3 orang yang di kenal sebagai si pembuat onar sekolah memilih untuk fokus pada instruksi dari orang di depan sana.

Namun tampaknya hanya dua orang yang benar-benar fokus, satunya lagi terkadang mencuri pandang kepada siswi lain yang berdiri di barisan depannya dan berada di paling ujung.


"Oi Ryu." Suara itu berhasil membuat Ryujin yang tidak fokus langsung tersadar.

"Ah? Eh.. apa?" Ucapnya pada si gadis sipit yang menjadi lawan bicara nya.

"Lo lihatin apa sih? Ngelamun aja, kesambet lo yah."

"Ng-nggak." Ryujin menjawab sedikit kikuk.


Ryujin kembali berpura-pura fokus untuk pemanasan sedangkan si gadis sipit dibuat bingung karenanya.

"Oke, semuanya. Pemanasan sudah selesai, sekarang kita akan bermain lempar tangkap bola yang satu tim akan di isi dua orang, satu orang melindungi teman di belakang nya agar tidak terkena bola, yang kena bola maka dia tereliminasi." Jelas pak Han begitu ketua kelas kembali ke barisan para siswi.

"Sekarang kalian cari teman, cepat cepat cepat."

Para siswi pun berlari untuk mencari teman tim, semua sudah mendapat teman. Yeji bersama Yuna karena begitu pak Han menjelaskan aturan permainan Yuna langsung menarik Yeji. Chaeryeong bersama siswi lain bernama Jihan.


Semua sudah mendapat pasangan masing-masing, kecuali 2 orang yang sedang kebingungan.

"Hei, Shin Ryujin. Kamu kenapa kebingungan begitu? Ha?" Teriak pak Han pada Ryujin.

"Kamu juga, Lia." Sekarang pak Han berucap ke arah Lia.

Pandangan Ryujin dan Lia bertemu satu sama lain selama beberapa detik. Canggung sekali rasanya, wajah siswi-siswi lain seperti merasa khawatir pada Lia. Karena mereka tau jika Ryujin bermain permainan ini ia akan kasar pada teman timnya. Itulah mengapa tidak ada yang mau satu tim dengannya kecuali terpaksa.

"Kalian kok malah diam-diam, ayo cepat." Suara pak Han menyadarkan keduanya.

Lia dan Ryujin pun berjalan saling mendekat dan akhirnya mereka satu tim untuk permainan ini.




"Lo di belakang gue aja, biar gue yang jaga dari depan." Ucap Ryujin.

"Iya."

Lia dengan ragu-ragu menggenggam baju olahraga Ryujin. Setelah semua bersiap pak Han memberikan bola untuk memulai permainan.





Another Day [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang