Sulit dijelaskan, jadi aku tetap diam.
-Hettalia Gashena Dowden-
~ I'm Dirty Girl ~Warna-warni bertaburan dan berbaur bersama udara. Suara musik yang yang bermain sama sekali tak dihiraukan oleh sekumpulan siswa dan siswi kelas 12 yang tengah asik melaksanakan pesta warna. Bahkan ada juga beberapa adik kelas 10 atau 11 yang ikut memeriahkan acara. Hari Minggu, siang hari di lapangan sekolah ini terasa sangat panas seperti padang gurun. Tetapi tampaknya tak ada satupun yang mengeluh. Coba saja ini adalah upacara bendera, tak sampai lima menit pasti sudah banyak murid yang mengeluh. Lain halnya dengan pesta warna ini, tampaknya semua murid terlihat antusias menikmatinya.
Pesta warna yang diadakan adalah ide dari OSIS dan pihak sekolah sendiri khusus untuk kelas 12 yang sebentar lagi akan menjadi alumni untuk menghindari adanya konvoi ataupun semprot-semprotan cat, pilox atau bahan pewarna permanen lainnya. Pewarna yang yang digunakan di acara pesta warna ini berupa tepung berwarna yang tentunya aman jika mengenai ke tubuh dan akan sangat mudah luntur saat dicuci. Layaknya festival warna atau yang lebih dikenal Holi di India, begitulah penampakannya yang terjadi di lapangan sekolah yang amat luas ini. Baju putih abu-abu yang dikenakan oleh siswa-siswi telah penuh oleh bercak warna-warni, tak ada satupun baju yang terlihat bersih tanpa warna, semuanya tampak sama bahkan seolah berlomba-lomba agar memiliki banyak warna di tubuhnya termasuk di wajah mereka.
Banyak pula yang saling mengabadikan momen ini dengan kamera maupun ponsel mereka.
Laki-laki yang wajahnya tampak sepenuhnya biru oleh tepung warna menaiki panggung, serta mengambil mic dan menyita seluruh perhatian semua orang saat laki-laki itu berdehem pada mic-nya. Laki-laki itu yang tak lain adalah seorang ketua OSIS, kini mulai membuka suaranya. "Lagu ini ... saya persembahkan untuk kita semua, murid SMA Wijaya angkatan 2020 yang sangat membanggakan," kata laki-laki itu membuat seluruh siswa dan siswi menghentikan aktivitas mereka dan berpaling menghadap panggung.
"Mari lanjut meriahkan acara ini, dan jika kalian tahu lagunya, mari bernyanyi bersama," seru ketua OSIS itu yang jelas adalah Saga.
Gemuruh serta sorak-sorai banyak orang mulai terdengar bersahutan menandakan mereka sangat antusias menjadi bagian dalam acara ini. Diketahui yang paling antusias bersorak-sorai adalah murid-murid perempuan, apalagi saat mengetahui siapa yang berada di atas panggung sana.
Setelah instrumen dimainkan oleh para murid-murid dari ekskul musik untuk pembukaan lagu, Saga bersiap untuk melahirkan suaranya. Sedangkan semua murid yang lain kembali asik memeriahkan pesta.
Saga pun membuka suaranya yang tak pernah ia tampilkan ketika bernyanyi di muka umum. "Tiga tahun telah kita bersama jalani kisah yang indah ...."
Bersama t'lah dilalui semua, suka duka lagi terasa ....
Semua murid yang mengetahui lagunya sontak ikut bernyanyi bersama Saga sambil tetap saling baku lempar tepung warna dan menghamburkannya sebanyak-banyaknya kepada satu sama lain. Ini adalah pertama kalinya semua orang mendengar suara indah Saga ketika bernyanyi, siapapun yang mendengarnya pasti akan langsung merasa nyaman seketika.
Tak sedikit juga murid-murid yang bahkan sampai meneteskan air mata saat terharu begitu mendengarkan lirik lagu yang terdengar begitu jelas yang dibawakan oleh Saga. Seperti saat ini, Hetta dan Willi berpelukan, duduk sedikit jauh dari kerumunan tempat berlangsungnya pesta warna. Mereka berdua menangis meratapi perpisahan yang sudah dekat di depan mata, juga menangisi fakta jika satu sahabat mereka tak ada bersama mereka di saat-saat terakhir sekolah. Mereka berdua mengingat momen-momen kebersamaan mereka bersama Dasha dahulu. Keduanya rindu Dasha. Siapa yang tak sedih saat tak memiliki kesempatan untuk lulus bersama sahabat karena sahabat terlebih dahulu meninggalkan kita demi panggilan Tuhan? Jangan dibayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M DIRTY GIRL
Romance"Kau bilang kau suka angin, tapi kau menutup jendela saat ia datang. Kau bilang kau suka hujan, tapi kau menggunakan payung saat berjalan di bawahnya. Kau bilang kau suka matahari, tapi kau berteduh saat panasnya menyentuhmu. Itulah mengapa, aku tak...