Dunia menuntut kita untuk tidak egois. Satu. Hanya satu. Kita harus memilih satu, jika tidak bisa keduanya.
-Hettalia Gashena Dowden-
~ I'm Dirty Girl ~Hetta dan Saga terbangun dari tidur mereka masing-masing dengan kondisi ponsel yang ada di dekat mereka drop. Tak ada yang tahu pada jam berapa telepon itu berakhir. Keduanya sama-sama mengulas senyum kecil.
Saga terlebih dulu bergerak untuk men-carger ponselnya.
Di sisi lain Hetta menyadari jika Willi tidak ada di sampingnya, mungkin sahabatnya itu telah bangun terlebih dulu. Saat Hetta melangkahkan kakinya menuju pintu, tiba-tiba ia mendengar suara tangisan seseorang. Hetta penasaran dan semakin melangkah menuju arah suara. Suara itu berasal dari kamar mandi yang juga terdapat satu ruangan dengan kamar.
"Willi," ucap Hetta saat menemukan Willi terduduk di lantai dengan memeluk dirinya sendiri seraya menangis.
Hetta berjongkok. "Lo kenapa, Will?"
Willi menggeleng. Hetta menyentuh pundaknya. "Gue temen lo. Lo bisa ceritain semua masalah lo ke gue."
"Gu-gue ...." Willi terbata.
"Tenangin diri lo dulu."
"Gue cinta sama Regan, tapi ... orang tua gue gak merestui hubungan gue sama Regan. Mereka ngancem bakal kirim gue ke luar negeri kalo sampe gue masih berhubungan sama Regan," Willi menuturkan dengan menangis.
Hetta diam seribu bahasa, tak tahu harus berkata apa. Ia hanya bisa merangkul Willi ke dalam dekapannya.
"Gue bahkan gak tau kenapa mereka ngelarang gue sama Regan."
"Willi, lo tau gue selalu dukung lo. Tapi untuk kali ini, gue minta lo supaya berpikir jernih. Mungkin, orangtua lo mau yang terbaik buat lo."
"Yang terbaik?!" nada bicara Willi meninggi, air matanya masih bercucuran. "Bahkan mereka jarang ada di rumah buat gue. Mereka gak tau apa-apa soal kebahagiaan gue. Setelah bertemu Regan, gue bahagia. Dan bisa-bisanya mereka ngelarang gue. Dengan ngelarang gue untuk gak sama Regan, berarti sama aja mereka gak mau anaknya bahagia."
Hetta melerai pelukannya. "Lo harus dengerin alasan mereka dulu, baru lo mutusin. Memilih berjuang demi cinta, atau menyerah demi keluarga."
"Gue gak suka dihadapkan dengan pilihan rumit."
Hetta mengangguk. "Emang gak ada orang yang suka jika harus memilih hal yang sama-sama berarti. Semua itu sudah scenario yang Tuhan berikan. Mau tidak mau, kita harus menjalaninya. Dunia menuntut kita untuk tidak egois. Satu. Hanya satu. Kita harus memilih satu, jika tidak bisa keduanya."
"Lebih baik gue kawin lari aja sama Regan."
"Boleh," kata seraya tersenyum.
Willi mengerutkan dahi.
"Kalo lo kawin lari sama Regan, itu berarti emang jalan takdir lo." Hetta berdiri. "Gak kedinginan? Bangun," suruh Hetta sebelum meninggalkan Willi.
Baru beberapa menit kepergiannya, tiba-tiba Hetta kembali kepada Willi.
Willi menatapnya dengan tatapan datar.
Hetta membuka mulutnya. "Orangtua lo ada di depan."
*****
Saat ini Saga sedang duduk bersama Drean di depan rumah. Drean yang mendatangi kediaman Saga yang sekomplek dengan Hetta.
"Waktu itu dia mabuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M DIRTY GIRL
Romance"Kau bilang kau suka angin, tapi kau menutup jendela saat ia datang. Kau bilang kau suka hujan, tapi kau menggunakan payung saat berjalan di bawahnya. Kau bilang kau suka matahari, tapi kau berteduh saat panasnya menyentuhmu. Itulah mengapa, aku tak...