Tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja.
-Hettalia Gashena Dowden-
~ I'm Dirty Girl ~"Dah, Papa."
"Semangat ujiannya," ujar Wilson lalu menjalankan mobilnya melanjutkan perjalanan ke kantornya setelah mengantar Hetta sampai depan sekolah.
Ponsel Hetta bergetar, sebenarnya sudah sejak petang. Hetta sempat meliriknya sekilas ketika selesai mandi tadi, banyak sekali pesan dari Saga yang menanyai keadannya. Dan sekarang ponselnya kembali bergetar terus menerus. Hetta mengira itu adalah spam dari Saga, dan Hetta ingin menghindarinya untuk saat ini. Tetapi karena ponselnya terus bergetar tak henti-henti, seseorang menelponnya, Hetta memutuskan membuka ponselnya sambil berjalan perlahan menuju kelasnya.
Panggilan suara dari Willi.
Lima belas panggilan tak terjawab dari Saga.
Hetta dan Willi memang beda sesi ujian, Willi mendapat giliran sesi 2, lain dengan dirinya.
"Ada apa, Will?"
"Hetta ...." suara Willi terdengar serak, seperti sedang menangis.
"Will, ada apa? Kenapa nangis?" Hetta menghentikan jalannya, merasa gelisah saat mendengar temannya yang biasa riang menangis.
"Hikss, Dasha ...." tangis Willi semakin menjadi. Hetta diam untuk memberi waktu agar Willi tenang. Sejujurnya Hetta tak dapat menebak apa yang terjadi sebenarnya.
"Dasha ... Dasha, meninggal."
"Lo bercanda?"
"Buat apa gue bercanda, gue gak bisa pura-pura nangis kalo cuma bercanda."
"Semalem ... dini hari Dasha kecelakaan dan tewas di tempat, katanya Dasha mabuk saat nyetir. Dasha buron, mobil yang dia pake itu hasil nyuri. Dan sebentar lagi mayatnya akan dikuburin. Maaf, gue baru ngabarin lo, gue takut lo gak fokus ujian, tapi akhirnya gue ngasih tahu lo karena gue gak bisa nyimpen hal ini lama-lama dari elo." Willi tak bisa menghentikan tangisnya.
Walau Willi berbicara sambil menangis yang kedengarannya tak jelas, tetapi Hetta cukup mengerti apa yang diucapkan. Dan secara otomatis air matanya jatuh ketika mendengarnya. Bisakah ini dipercaya?
Hetta mematikan sambungannya sepihak. Tak tahu harus berbuat apa, ingin sekali pergi melihat sosok sahabatnya untuk terakhir kalinya yang kini terbujur kaku, tetapi hari ini bersamaan dengan hari ujiannya.
Tanpa diundang, ingatan semalam tentang pembicaraan terkahirnya dengan Dasha kembali terngiang-ngiang di benaknya.
Panjang umur
Sekarang gue minta lo supaya pergi
Enggak sebelum lo mau nerima gue sebagai temen lo lagi
Gue butuh waktu buat mertimbangin itu
Gue juga perlu waktu buat berubah
Jangan menunggu waktu jika ingin berubah. Karena belum tentu waktu akan menghampirimu
Makasih, makasih lagi sudah mau memaafkan
Perasaan bersalah tiba-tiba merasuk diri Hetta. Kenapa semalam ia tak menerima Dasha kembali. Sekarang sudah terlambat, Dasha sudah pergi. Andai saja semalam ia tak egois dan mau menerima Dasha.
Andai ... kata yang digunakan saat kenyataan tak sesuai dengan keinginan.
"Hetta ... Hetta, kamu gapapa?" Saga tiba dengan nafas memburu saat menghampiri Dasha dengan sedikit berlari, rambutnya acak-acakan, pakaiannya masih sama dengan yang dipakai malam tadi saat di pasar malam. "Aku khawatir, aku tahu semuanya, aku ada di sana, saat Dasha ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M DIRTY GIRL
Romance"Kau bilang kau suka angin, tapi kau menutup jendela saat ia datang. Kau bilang kau suka hujan, tapi kau menggunakan payung saat berjalan di bawahnya. Kau bilang kau suka matahari, tapi kau berteduh saat panasnya menyentuhmu. Itulah mengapa, aku tak...