Sudahlah, semua orang ada masanya patah hati.
-Hettalia Gashena Dowden-
~ I'm Dirty Girl ~Pada malam yang sejernih kristal ini, matahari tenggelam perlahan-lahan, bercahaya merah darah dan jingga api. Gradasi warna merah terang dan oranye di langit, hijau cyan, warna biru berkisar antara biru lembut dan langit biru yang lebih gelap, bergabung dengan dengan ungu gelap dari sedikit awan tipis. Matahari telah terbenam dan lampu dari kota Jakarta berkelap-kelip di sisi yang jauh. Terasa menenangkan di Teluk Jakarta dengan ditemani semilir angin yang berhembus lembut.
"Cinta bisa membuat seseorang rapuh. Cinta itu memang indah, tapi akan menyakitkan juga pada waktunya."
"...."
"Jangan diem aja, ngomong."
"...."
Bingung, di detik-detik seperti ini rasanya sangat canggung.
"Apa alasan kamu diemin aku?" ucap Saga lagi, bertanya seraya mengangkat aslinya pada Hetta menunggu jawabannya.
Hetta menarik nafas, berpaling menatap Saga. "Kamu tau gak, apa yang paling menakutkan?" tanya Hetta, mata coklatnya bercahaya.
Saga menatap lekat kedua mata Hetta mencoba menebak-nebak.
"Hal yang menakutkan adalah saat bagaimana orang terdekatmu bisa sangat cepat menjadi orang asing." Hetta mengalihkan kepalanya kembali menghadap pantai yang berombak dengan tenangnya.
"Kamu pernah mikir, gak? Aku patah, aku juga ngerasain sakit itu saat kamu berubah seperti orang asing di depanku," tukas Saga sambil menatap Hetta.
"Aku gak tau siapa yang mulai duluan, tapi intinya kita sama-sama menjadi asing," kata Hetta dengan tenang, setenang deburan ombak di depannya.
"Sudahlah, semua orang ada masanya patah hati," Hetta melanjutkan sambil tertawa pelan.
"Aku minta kamu keluarin semua unek-unek yang kamu rasain selama ini. Aku akan cerita juga setelah kamu. Aku tau kita sama-sama kehilangan fokus, dan aku gak mau hal itu mempengaruhi kita yang akan ikut UN besok," Saga berucap dengan lembut.
Hetta mengangkat bahu. "Entahlah," gumamnya. Karena tak apa lagi yang harus dikatakan.
"Tolong, jujurlah. Aku gak akan memotong sebelum kamu selesai. Begitupun sebaliknya."
Hetta menoleh dengan tegas. "Yang pertama, aku marah sama kamu saat di malam pesta ulang tahun Vrina. Aku kecewa sama kamu karena kamu tidur dengan Vrina di malam itu. Aku juga marah karena kamu bohong, kamu bilang gak akan datang, tapi ternyata kamu diam-diam datang," Hetta menghela nafas, "Yang kedua, setelah masalah itu kamu malah diemin aku di sekolah, beri penjelasan kek, aku kira kamu bakal jelasin semuanya, ternyata kamu malah nyuekin aku, dan berangkat ke sekolah berdua bareng Vrina. Dan yang ketiga ...." Hetta tak melanjutkan kalimatnya, merasa bingung dengan kata-kata apa yang akan ia keluarkan selanjutnya.
"Yang ketiga?" Saga mengerutkan dahi.
"Aku gak tau," bantah Hetta.
"Please," mohon Saga.
Hetta menelan ludah. "Yang ketiga ... aku kecewa karena kamu begitu mudah bersama cewek lain, setelah kamu nyatain perasaan kamu ke aku kamu malah mengabaikan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M DIRTY GIRL
Romance"Kau bilang kau suka angin, tapi kau menutup jendela saat ia datang. Kau bilang kau suka hujan, tapi kau menggunakan payung saat berjalan di bawahnya. Kau bilang kau suka matahari, tapi kau berteduh saat panasnya menyentuhmu. Itulah mengapa, aku tak...