Saat perempuan sedang bersedih, pelukanlah yang bisa menenangkannya.
-Saga Axliam Valanio-
~I'm Dirty Girl ~Suara Fiersa Besari mengalun lembut menyanyikan lagu yang berjudul 'Kau' pada mini sound speaker di dalam sebuah ruangan yang terdengar samar di telinga pemiliknya.
Hetta menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya sedang berkelana. Ia sesekali tersenyum ketika mengingat kejadian di sekolahnya. Teringat Saga yang diam-diam memata-matai dirinya. Hetta menyeringai, tak bisa menahan diri untuk tidak memikirkanya. Persetan dengan dirinya yang pernah memata-matai Saga. Sekarang ia merasa senang tanpa alasan yang jelas. Pikirannya tentang Saga membuat dirinya lupa tentang pembicaraannya dengan Drean di taman tadi.
Dia telfon gue tadi pagi. Nanyain alamat rumah tante Nhika ke gue. Gue ga mau lo kaget kalo tiba-tiba dia dateng.
Hetta memejamkan mata sejenak ketika perkataan Drean terngiang dipikirannya. Hetta membuka matanya lalu mendengus kasar. Perkataan Drean yang memberi tahu bahwa seseorang akan datang telah membuatnya gusar.
Drean berpikir lebih baik memberitahu Hetta secara langsung selagi bisa karena Drean akan sibuk dengan kuliahnya di Bandung. Ini adalah hal serius, Drean tahu itu. Walau sebenarnya ia sama sekali tak tahu apa yang sebenarnya serius. Yang Drean tahu adalah bahwa hal ini bersangkutan dengan insiden yang pernah Hetta alami di masa lalu. Insiden apakah itu, Drean sangat tidak tahu tepatnya.
Hetta benar-benar khawatir jika sesuatu yang ia takutkan akan terjadi.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu kamar seketika membuyarkan lamunan Hetta. Ia segera bangkit dan membukanya. Hetta mendapati Nhika berdiri di depan pintu kamarnya.
"Mama ingin bicara." Nhika menatap ke arah Hetta dengan cemas.
Hetta merasa sesuatu yang buruk telah terjadi. Tingkat kegelisahannya melonjak naik beberapa skala richter.
Hetta menepi, mempersilahkan Mamanya masuk ke dalam kamarnya. Nhika duduk di sisi tempat tidur. Hetta duduk di atas tempat tidur dengan kaki menyilang di sampingnya setelah mematikan mini sound speaker-nya.
Hetta diam menatap Nhika, menunggu Mamanya itu untuk berbicara.
"Barusan Kakakmu telfon. Dia bilang ...." Suara Nhika terpotong dan tenang.
Kulit kepala Hetta seakan ditusuk-tusuk dengan ketakutan.
"Ayahmu meninggal sekitar satu jam yang lalu."
Hetta berjuang untuk mengumpulkan pikirannya.
Hetta perlu waktu untuk memproses semua ini.
Beri Hetta waktu.
Tak kunjung mendapat respon dari Hetta, Nhika melanjutkan, "Kita harus ke sana besok."
Hetta yang begitu merindukan Ayahnya kini sadar, bahwa rindunya tak akan pernah terbalaskan. Ayahnya telah meninggal dunia. Air mata menusuk dan menggenang di matanya.
"Kamu harus memaafkan Kakakmu, Sayang. Dia sudah menyesali perbuatannya. Dia telah berubah, Nak. Kamu harus siap menerimanya kembali jika sewaktu-waktu dia memutuskan untuk kembali pada keluarga ini." Suara Nhika terdengar sedih, bibirnya berkedut dengan senyum sedih.
Hetta sudah tak kuasa menahan emosi dalam dadanya. Air matanya mulai menetes turun ke wajahnya.
Nhika merasa trenyuh dan ikut meneteskan air mata saat melihat Anaknya yang belakangan riang kini menangis. Dengan sentuhan lembut tangannya, ia menyeka air mata Hetta yang menolak untuk berhenti mengalir di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M DIRTY GIRL
Storie d'amore"Kau bilang kau suka angin, tapi kau menutup jendela saat ia datang. Kau bilang kau suka hujan, tapi kau menggunakan payung saat berjalan di bawahnya. Kau bilang kau suka matahari, tapi kau berteduh saat panasnya menyentuhmu. Itulah mengapa, aku tak...