29[Pt. 3/3]|I'm Dirty Girl

99 7 0
                                    

Mungkin kita akan bertemu di pelaminan. Entah aku berdiri di sampingmu menemanimu, atau hanya berdiri antri menjabat tanganmu dan mengucapkan selamat atas kebahagiaanmu.

-Hettalia Gashena Dowden-
~ I'm Dirty Girl ~

"Kamu tadi ngomong apa aja sama Drean?" Hetta tak bisa menahan rasa penasarannya lebih lama lagi.

"Drean bilang, kamu gak bisa berenang, malah kayak anak kecil yang bisanya cuma diem-diem bae di pinggir kolam," jujur Saga sambil terkekeh.

"Awas aja si Drean," kata Hetta, lalu kembali fokus pada buku paket Matematikanya.

Aku harap kamu tahu betapa berartinya dirimu buat aku, dan bagaimana namamu bermain-main di kepalaku seperti lagu yang berulang-ulang, Saga membatin. Ditatapnya sosok perempuan di hadapannya yang sedang serius dengan buku, dan hal itu berhasil membuat dirinya tersenyum.

"Menurut kamu Matematika itu sulit gak, sih?" tanya Hetta sambil mengambil minuman susu yang dibelinya tadi bersama Saga sebelum naik bianglala.

"Semuanya butuh pemahaman. Sulit kalo gak dipelajari, mudah kalo dipelajari."

"Mm, kamu udah belajarnya?"

"Udah," jawab Saga, minuman di tangannya sudah kosong.

"Emang, kamu bisa fokus kalo belajar di pasar malem terus naik bianglala kayak gini?" Hetta mengedarkan pandangannya ke bawah menatap keramaian orang-orang di bawah bianglala yang berputar pelan.

"Bisa lah. Belajar terus, refreshing juga butuh kali. Kalo bisa lakuin dua-duanya, kenapa enggak?"

"Gak konsisten banget." Hetta tersenyum seraya menutup bukunya, cowok yang duduk di hadapannya memang pandai berdebat. Sosok kaku dengan watak yang dingin. Berada di dekatnya selalu mampu membuat Hetta merasa nyaman.

Perasaan apakah ini? Cinta? Hetta ragu akan itu.

Apa yang orang tahu tentang cinta?

Tentu saja cinta bukan tentang berapa lama kamu mengenal seseorang, tapi tentang seseorang yang membuatmu tersenyum sejak kamu mengenalnya.

"Do you know?" Hetta menatap Saga intens. "You came and found me when I was at my low." Hetta berkata yang sesungguhnya, Saga datang di kehidupannya saat dirinya berada di titik terendah.

Tak dapat dipungkiri, Saga juga berada di titik terendah saat Hetta hadir di kehidupannya. Jadi, mereka berdua sama-sama ditakdirkan bersama dalam keterpurukan yang menghinggapi mereka.

"Mungkin kita akan bertemu di pelaminan," Hetta bergumam, tak mampu memutuskan kontak matanya dengan Saga. "Entah aku berdiri di sampingmu menemanimu, atau hanya berdiri antri menjabat tanganmu dan mengucapkan selamat atas kebahagiaanmu," tambah Hetta.

"Selagi harapan kita sama, kita bisa berjuang. Bahkan, melawan takdir Tuhan," balas Saga serius.

Melawan takdir Tuhan? Bagaimana bisa? Hetta memikirkannya.

"Kau bilang kau suka angin, tapi kau menutup jendela saat ia datang. Kau bilang kau suka hujan, tapi kau menggunakan payung saat berjalan di bawahnya. Kau bilang kau suka matahari, tapi kau berteduh saat panasnya menyentuhmu. Itulah mengapa, aku takut untuk mengatakan aku menyukaimu." Saga mendesah. "Jadi aku lebih memilih mencintaimu, tak peduli apa tanggapanmu yang namanya cinta itu tak pernah salah kehadirannya." Saga meraih tangan ramping Hetta, menggenggamnya.

I'M DIRTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang