Saga dan Gavin berada di kantin saat istirahat kedua. Seperti biasa, mereka berdua duduk di paling pojok barat.
Saga menatap Hetta yang berada di pojok seberang sana yang sedang asik melahap es krim.
Hetta tahu, di sana Saga sedang memperhatikan dirinya. Hetta berpaling begitu matanya beradu dengan mata Saga.
Hetta merasakan ponselnya bergetar. Sebuah chat masuk. Dari Saga. Hetta telah menyimpan kontak Saga semalam sebelum tidur. Sebelum membuka chat-nya, Hetta mengangkat pandangannya menatap Saga di pojok sana yang juga tengah menatap dirinya.
Saga:
|Pulang sekolah bareng gue, ya? Sekalian
|mampir ke kafe bentar.Pulang bareng?|
Saga:
|Gue tunggu lo di gerbang sekolah.
|Gue gak nerima penolakan!Sok amat_-|
Hetta berseri-seri sambil memakan es krim vanillanya. Saga mengajaknya pulang bareng. Hetta akan mengirim pesan pada supirnya untuk tidak perlu menjemputnya. Ia juga akan memberitahu Papanya jika ia pulang dengan temannya.
"Sibuk amat." Dasha mencoba mengintip Hetta yang sibuk chating, namun Hetta dengan cepat menjauhkan ponsel darinya.
"Tau tuh." Willi menghabiskan sisa jusnya hingga habis.
"Gak boleh liat," Hetta berucap ketus.
Dasha mencibir.
Saga tersenyum kecil memperhatikan tingkah Hetta dari jauh. Saat Hetta menemukan Saga tengah mengawasinya, Saga langsung berpura-pura cuek melihatnya.
*****
Saga bersandar di samping motor hitam besarnya dengan menenteng helmnya menunggu Hetta. Begitu Hetta muncul, Saga langsung tersenyum ke arahnya. Hetta balas tersenyum ketika berjalan menghampirinya. Saga menegakkan badan begitu Hetta tiba di sampingnya.
Saga memasang helm yang sedari tadi dia pegang. Saga juga mengambil satu helm lain dan memberinya pada Hetta yang langsung dipakai oleh perempuan itu. Saga menaiki motornya dan mulai menghidupkannya. Saga mengangguk ke arah Hetta memberi isyarat untuk segera naik. Setelah Hetta selesai naik, Saga tak juga menjalankan motornya. Saga merasa ada yang kurang.
Hetta mengernyit sambil melirik, memikirkan apa yang sedang Saga tunggu. Ini adalah pertama kalinya Hetta naik motor. Ia sedikit takut dan mencoba untuk mengendalikan ketakutannya.
"Hetta ...!" Dasha memanggil dan Willi melambai pada Hetta dari dalam jendela mobil yang terbuka. Mereka berdua berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh Gavin.
Hetta balas melambaikan tangan pada dua temannya hingga mobil mereka melaju pergi melewatinya dan Saga.
Saga mengarahkan kaca spion sebelah kiri motornya agar dapat melihat wajah Hetta. Hetta melihat itu. Matanya bertemu dengan mata Saga melalui kaca spion.
"Kok gak jalan jalan, sih?" Hetta merengut.
Saga menoleh ke samping dan menurunkan pandangannya ke arah bawah, ke arah pinggangnya memberi isyarat.
"Pegangan?" Hetta berkata gugup.
"Gue mau ngebut biar cepet. Kalo lo gak mau pegangan, siap-siap aja terbang."
"Emang harus banget ngebut." Hetta berpegangan pada baju seragam Saga.
Tanpa menjawab, Saga langsung menjalankan motornya. Saga mengendarainya dengan cepat. Otomatis membuat Hetta berpegangan makin erat pada baju Saga. Hetta menutup matanya erat, tak berani membukanya sebelum motor ini berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M DIRTY GIRL
Romance"Kau bilang kau suka angin, tapi kau menutup jendela saat ia datang. Kau bilang kau suka hujan, tapi kau menggunakan payung saat berjalan di bawahnya. Kau bilang kau suka matahari, tapi kau berteduh saat panasnya menyentuhmu. Itulah mengapa, aku tak...