Happy Reading❤***
"Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam."
"Eh Tante," sapa Rosi. "Mmm ... Kyra nya ada?" lanjut Rosi bertanya.
"Ada di kamar, tadi Farel juga baru dateng ke sini." Beda halnya dengan Rosi yang ingin bertemu kyra. Radit dan yoga memang niat untuk bertemu Farel.
"Kita ... boleh masuk, Tan?"
"Ga nerima gembel. Lo pulang aja, Dit."
"Anjir lo, belum ngerasain ditebas gue ya?!"
Intan yang melihat perdebatan itu hanya sedikit tertawa sesekali melirik Rosi yang tersenyum culas melihat kelakuan dua orang temannya ini. Astaga, kenapa bisa dia berteman dengan Radit dan Yoga yang notabenenya hampir mendekati gila?
"Sini masuk, nanti Tante panggilin mereka dulu."
"Oh, iya Tan."
Intan berjalan menuju arah kamar Kyra. Lalu mengintip sedikit mendapati puterinya beserta Farel yang saling mendiamkan satu sama lain.
"Farel, Kyra, ada temen-temen kalian tuh," ucap Intan memberi tahu, lalu diangguki Farel. Kemudian wanita itu hendak kembali ke dapur, urung karena melihat raut muka Farel yang sedikit tidak baik. "Kamu kenapa, Rel?"
"Kesel Farel, Bun." Farel berkata malas.
"Loh, kenapa?"
"Abis ... minum air keran."
"Astaghfirullah, kok bisa?!"
"Tuh, kyra yang ngambilin buat Farel." Tunjuk Farel pada Kyra dibalas tatapan tak acuh dari gadis itu.
"Gue ngambil buat sendiri, lo aja yang ngabisin minum gue," ucap Kyra tak mau kalah.
Sontak Intan menoleh pada Kyra. "Kamu juga minum?"
Kyra mengangguk.
Tak tahu lagi harus bagaimana, bisa-bisanya Kyra melakukan hal konyol tersebut. Kan di rumah juga tersedia banyak air minum yang matang yang benar-benar terjamin sehat. Mengapa harus mengambil dari keran?
Ah, Kyra ini.
"Ya udah kalian ke bawah gih, temen-temen udah nunggu, tuh. Nanti bunda suruh bibi ambilin air minum lagi." Intan berkata sebelum benar-benar pergi meninggalkan kamar Kyra.
"Iya, Bun." Farel mengangguk. Tak lama dia menoleh memegang tangan Kyra. "Ayo, Ra."
"Ke mana?"
"Ke tukang rongsokan buat jual lo."
Tatapan Kyra mendadak tajam."Ke bawah, lah."
"Ngapain?"
"Ada Radit sama Yoga."
"Males."
"Ada Rosi juga."
"Ayo."
Akhirnya Kyra beranjak dari duduknya, sebelum mengikuti Farel keluar kamar, dia mengambil salah satu bantal. Tidak akan pernah lupa dengan barang itu.
***
"KYRAAAAAAA! YA AMPUN GUE KANGEN BANGET. UDAH LAMA KITA GA KETEMU!"
Respon Kyra hanya satu, yaitu memeluk Rosi erat. Sudah biasa, pelukan Rosi itu nyaman, terasa hangat, namun masalahnya telinga Kyra yang pengang. Ia harus rela menjadi korban teriakan sahabatnya itu.
Sudah berapa hari mereka tidak bertemu? Setiap hari kan mereka selalu heboh di kelas. Tidak, hanya rosi yang heboh. Menceritakan ini lah, itu lah, apapun topik yang dibicarakan pasti lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
not the QUEEN OF SLEEP
Teen Fiction⚠Cerita ini mengandung emosi⚠ ~Temukan kejutan di setiap partnya~ Yakali ga follow dulu :v _________________________________________ "Mati itu enak, ya? Gue liat orang yang mati gak bangun-bangun. Kalau gue mati ... apa tidur gue nyenyak?" ~Kyra. _...