Happy Reading❤
~typo tandai***
Suasana di sepanjang koridor lumayan ramai dengan para siswa yang berlalu-lalang. Kebanyakan, siswa dan siswi pergi ke kantin hanya sekadar nongkrong untuk memanfaatkan waktu istirahat mereka. Tak terkecuali Farel beserta antek-anteknya.
Di sisi lain, seorang guru baru saja keluar dari kelas dan berjalan sambil menenteng buku-buku pelajaran---hendak menuju kantor.
Tak perlu menunggu lama, segerombol murid mulai berdesakan keluar dari kelas. Mereka sudah seperti Kambing yang dibebaskan dari kandangnya. Padahal, hanya dengan mengantre saja tidak akan menghabiskan waktu yang lama.
Maklum.
Sekarang, keadaan koridor sudah laykanya seperti pasar. Oke, ini baru koridor, belum lagi kantin yang hendak mereka tuju.
"Woy, tungguin gue!"
Seruan seseorang dari belakang membuat keempatnya menoleh. Itu Yoga. Dia berlari cepat menyusul teman-temannya. Yang disusul memilih untuk kembali berjalan. Toh, nanti juga bakal kesusul.
"Kalianh ... Ngapah ninggalin gue, hah!" Yoga menggerutu sambil terengah. Langkahnya disejajarkan dengan teman-temannya.
"Lah, lo sendiri ngapa ngaret?" sergah Radit seraya mendelik. Namun, mata cowok itu tak sengaja melihat sesuatu. "Eh, itu ... di tangan lo apa, Yog?"
"Hah? Emm ... anu. Tadi Fina ngasih ini ke gue. Gue juga ga ngerti kenapa."
"Serius? Wahh ... Cieee ekhem ekhem!"
"Paan si lo, Dit."
"Yoga bercinta, ahay!"
"Anjir!" Yoga refleks menoyor bahu Radit.
"Adaw. Sans lah, Yog."
"Ck."
Kyra yang awalnya menatap ke depan, sontak pandangannya beralih kepada Yoga. Sepertinya Kyra tahu seberapa senang temannya itu.
Mereka terus berjalan. Hingga pergerakan misuh-misuh Rosi membuat semuanya bingung. Entah karena apa, yang pasti cara berjalan gadis berkuncir kuda itu sudah berbeda.
"Lo kenapa, Ros?" tanya Radit.
"Aduh, gue kebelet pipis, nih...," cicit Rosi tak tahan.
"Lha, yaudah sono lo ke toilet."
Rosi terdiam sebentar.
"Gue ... pengen ditemenin." ucapnya pelan.
"Ck. Kebiasaan."
"Hehe." cengirnya. Lalu pandangan cewek itu beralih pada Kyra. "Ky ... anter gue yuk, ke toilet."
Kyra menoleh pada Rosi yang sudah memasang puppy eyes, tak lama ia menatap Farel.
"Anter aja, kasian."
Baru saja hendak mengangguk. Tangannya sudah disambar oleh Rosi dan langsung ditarik. Alhasil, Kyra terpaksa mengikuti langkah cepat temannya itu.
"Buset! Si Rosi ampe segitunya dia."
"Cewek udah kebelet emang gitu. Jadi jangan aneh." Yoga mengangguki ucapan Radit.
Mereka membicarakan hal-hal lain sembari berjalan menuju kantin. Soal kedua cewek itu, biar mereka nyusul nanti.
"Guys! Guys! Itu ada Farel! Ayo cepet samperin!" Terdengar pekikan seorang perempuan tak jauh dari samping mereka. Mereka menunjuk-nunjuk di mana Farel berjalan bersama temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
not the QUEEN OF SLEEP
Teen Fiction⚠Cerita ini mengandung emosi⚠ ~Temukan kejutan di setiap partnya~ Yakali ga follow dulu :v _________________________________________ "Mati itu enak, ya? Gue liat orang yang mati gak bangun-bangun. Kalau gue mati ... apa tidur gue nyenyak?" ~Kyra. _...