19. Main Ke Rumah Kyra

647 104 527
                                    


Happy Reading❤

Kalian baca part ini jam berapa?

*

**

Di rumah Kyra, Farel setia menemani sahabatnya yang kini berada tepat di sampingnya. Kepala gadis itu bersandar manis di pundak Farel. Sesekali matanya terpejam. Jika sedang seperti ini, tingkat kemanjaan Kyra ada di atas rata-rata.

Seperti biasa, memang Farel akan selalu pulang sore jika ke rumahnya. Hanya bedanya sekarang, Farel dan Kyra pulang terlalu cepat. Soal izin, sudah diberitahu pada Rosi. Cewek itu hanya menurut.

Ting!

Sebuah pesan masuk, itu dari ponsel Farel. Ia mengambil benda tipis itu dan melihat isi pesannya tersebut.

Yoga

Rel

Apa

Lo dimna?

D rmh Kyra


Kita nyusul ke rmh kyra ya


Mo ngpain?

Mo numpang makan.


Ck, kebiasaan

Hehe, gpp rel sekali-kali


Sekali-kali muka lo.


Oke gw ama Radit ama Rosi otw y

Hm

Di sisi lain, Yoga yang mendapat persetujuan itu tersenyum senang. Bukan, memangnya Farel tadi sudah mengizinkan? Belum pasti. Tapi tidak masalah, setidaknya dia sudah memberitahu temannya itu.

"Boleh?" tanya Radit.

"Boleh, Dit. Kata Farel kita ke rumah Kyra aja."

"Beneran lo dapet izin?"

Yoga terdiam sebentar. "Iya kata Farel boleh, kok."

"Lo ga boong 'kan?" Rosi memandang Yoga curiga.

"Nggak, Ros."

"Serius?"

Yoga berdecak pelan. Lama-kelamaan temannya yang satu ini meresahkan. "Dahlah, mau diizinin apa enggak juga pasti kita bakal nyelonong aja ke rumah Kyra."

"Iya juga, ya," sahut Radit memaklumi dirinya.

"Yaudah, hayuk!"

Mereka pulang sekolah dengan Yoga yang menaiki motornya sendiri. Sedangkan Radit menaiki motornya dengan Rosi yang duduk di jok belakang.

Dari dulu tidak ada perubahan. Hanya saja, terkadang memang Rosi sering berpindah dari motor Radit ke motor Yoga. Ya, sesuai kondisi saja.

***

Brak! Brak! Brak!

"WOY BUKA WOY! BUKA BUKA BUKA!"

Brak! Brak! Brak!

"KYRA ... FAREL. MAEN, YOK!" teriak Yoga kegirangan. Sepertinya urat malu cowok itu sudah putus.

"Bisa ngga sih kalian ga teriak-teriak?!" Rosi mendelik ke arah mereka. Menutup telinga dengan kedua tangannya.

"Suka-suka kita," sahut mereka kompak.

"Dibilangin." Rosi memutar bola matanya malas. "Awas aja kalo bukan si Farel yang bukain, tau rasa lo."

not the QUEEN OF SLEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang