26. Kyra datang

541 67 306
                                    


Heyyo!
Ketemu lagi ni ama si rese wkwk
Siapa lagi kalau bukan—

Happy Reading
~ typo tandai

***

"Boneta Cia ambilnya Bang Cio cama dia, Ma!" Gracia tak berhenti menangis. Aduan pada mamanya pun sudah ngelantur tak jelas.

Dari tadi, gadis kecil itu dibuat kesal oleh kakaknya. Udah nyubit pipi lah, noel pinggang kecilnya sampai terperanjat geli lah, ini lha itu lha. Pokonya jahil banget lha.

"Kan Cio cuma pinjem doang!" elak anak yang masih memegang boneka adiknya.

"Altio, balikin bonekanya. Kan kamu juga udah ada mainan sendiri." Marissa memperingati. Susah sekali punya anak yang egoisnya sama rata.

"Aku cuma pengen liat doang kok, Ma. Lagian Dek Cia pelit banget, sih!"

"CINIIN, NGGA?!" Gracia maju hendak mengambil benda di tangan Altio. Urung karena kakaknya terus menghindar.

"Ge kena ga kena! Ambil nih, nih, nih." Altio semakin gencar meledek.

"CINI---"

"Ehh ... tuh Bang Farel dateng."

"Hah, mana?" Tangis Gracia berhenti seketika. Menoleh ke belakang. Ketika netranya melihat dua orang yang datang. Dia langsung berlari menghampiri.

"Abang Payey!" Gracia memeluk kaki Farel. Lama sekali menunggu Farel yang katanya mau jemput kakak cantik.

Tak lama Farel menyamakan tingginya pada gadis kecil ini. "Cia abis nangis?" tanya Farel. Kentara di wajah menggemaskan itu terdapat sisa air mata.

Gracia semakin memanyunkan bibirnya sendu. "Iya, boneta Cia diambil Bang Cio maca." Tersadar akan seseorang, Cia mendongak. "Eh, tamu ... milip tata belbi?"

"Ya ini yang kemarin, Cia." Farel tertawa dibuatnya. Masa yang begitu saja harus bertanya.

Mata Gracia berbinar dengan mulut membulat.  "Tata belbi itu?!"

"I-iya kali," sahut Farel. Terserah anak itu mau panggil apa.

"Yeyy! Ada tata belbi dateng!" Kaki mungil itu melompat-lompa gemas.

"DEK CIAA!"

"Ciapa yang manggil atu?" tanya Gracia julid tanpa menoleh.

Sebenarnya dia sudah tahu siapa yang memanggil. Namun, karena sudah terlanjur marah panggilan itu diabaikan.

Tak ada pilihan lain. Akhirnya Altio menghampiri sang adik. "DEK CIA IH DIPANGGILNYA! Ini Abang kasih lagi boneka kamu." Tangan Altio menyodorkan benda itu.

"Wahhh ... ciyusss?" Raut senang Gracia terpancar sambil tangan mungil itu merampas cepat apa yang seharusnya dimilikki. Takut sang kakak berbohong.

"Udah diambil juga!" dengus Altio. "Wihh ... Bang Farel bawa kakak cantik yang kemarin kan? Iya, kan?"

Farel tersenyum penuh arti.

not the QUEEN OF SLEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang