Happy Reading❤
Bacanya pelan-pelan ya.
~typo tandai***
"Seriusan lo pacaran ama Joan?! Pas kapan?!"
Kyra benar-benar dirundung pertanyaan oleh Farel beserta para antek-anteknya. Mereka terlalu ... kepo.
"Pas malem," jawab Kyra santai.
Tidak ada yang bisa mendengar omongan mereka, dikarenakan Farel cs sedang mengerubungi Kyra seperti semut yang sedang mengerubungi gula.
"Demi apa, lo?! Ky, lo jangan bohongin kita deh!" ujar Rosi.
"Ck, udah gue bilang berapa kali juga kenapa kalian gak percaya?!" Kyra berdecak sebal. Sedari tadi memang itu terus yang mereka pertanyakan. "Tau ah, gue ngantuk. Rel, suruh temen-temen lo pada minggir!"
"Lah, kan mereka temen lo juga, Ra. Lo gak ngaku mereka sebagai temen?!"
"Kalau mereka temen gue, mereka bakal pergi dari sini!"
"Oke, oke. Sebagai temen gue rela balik ke bangku gue. Tapi, lo jangan lupa nganggep gue temen ya, Ra. Awas aja lo kalo gak ngaku?!" ujar Radit yang mewakilkan Yoga dan Rosi.
Kyra hanya mengidikkan bahu tak acuh.
Semuanya bubar kembali ke bangku masing-masing. Padahal mereka sangat-sangat-sangat-sangat penarasan.
"Ra! Lo... Beneran pacaran ama Joan?" Bisik Farel.
'Mulai lagi deh.' benak Kyra.
Kyra sudah teliti menghitung pertanyaan itu. Astaga! Bisa-bisa telinga Kyra penuh atau bahkan tersumbat dengan pertanyaan dari Farel.
"Lo diem! atau gue pecat jadi bapak dari anak kita!" ancam Kyra.
"I-iya deh, Ra. Semerdeka lo aja."
***
Tak seperti biasanya, Kyra sekarang sedang berada dimeja kantin di sebelah Joan. Biasanya cewek itu selalu stay berada disamping Farel. Tetapi semenjak kabar itu, Farel merasa tersingkirkan.
Ya, Farel kecolongan.
"Lo liat gak sih ada yang aneh dari Kyra. Disogok apa tuh anak sama si Joan?" tanya Yoga bingung.
"Hm. Gue bingung aja, sih. Ada gitu yang mau sama Kyra selain gue?" ujar Farel seolah-seolah Kyra tidak ada yang minat.
"Eh, emang lo gak mikir, Rel. Banyak kali yang ngedeketin Kyra, kan dia cantik. cuma dia dijaga ketat sama pawangnya!" Sahut Rosi.
"Pawang? Siapa?!"
"Ya elo lah, kampret! Siapa lagi?!" Jawab Radit. Memangnya cowok itu tidak sadar apa selama ini selalu menolak siapa saja yang mendekati Kyra?
Farel hanya mengidikkan bahunya lemas. Tidak ada penyemangat lagi selain Kyra. Ia kembali melanjutkan makanya sebelum bel berbunyi.
Tak lama, Kyra datang ke meja Farel dengan membawa segelas jus. Ia langsung duduk disamping Farel. Sedangkan cowok itu terlihat antusias dengan kedatangan sahabatnya.
"Ra, lo makan apa aja hari ini? Biar gue yang bayar. Kan biasanya gue yang bayar lo makan!"
"Gue udah dibayarin sama Joan." ujar Kyra yang membuat Farel semakin murung. Tadi, Joan izin ke toilet sebentar, alhasil Kyra menghampiri Farel saat ini.
"Kan biasanya lo yang ngabisin uang gue, Ra!" ujar Farel murung.
"Gak apa-apa. Itu buat beli bantal dikamar gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
not the QUEEN OF SLEEP
Teen Fiction⚠Cerita ini mengandung emosi⚠ ~Temukan kejutan di setiap partnya~ Yakali ga follow dulu :v _________________________________________ "Mati itu enak, ya? Gue liat orang yang mati gak bangun-bangun. Kalau gue mati ... apa tidur gue nyenyak?" ~Kyra. _...